Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan terkait vaksin covid-19. Kali ini yang menyangkut vaksin covid-19 buatan BioNTech dan Pfizer.
Di Twitter ada dua akun yang mengatasnamakan dua petinggi BioNTech Prof Ugur Sahin dan dr. Ozlem Tureci. Keduanya mengunggah status yang sama pada 14 November 2020.
Advertisement
Berikut isinya: "Wenn alles weiterhin gut geht, liefern wir den impfstoff ende dieses Jahres und Anfang 2021 aus. #covid_19."
atau dalam Bahasa Indonesia: "Jika semuanya berjalan sesuai rencana, kami akan dapat memasok vaksin pada akhir tahun ini dan awal 2021."
Lalu benarkah ada pernyataan dari dua petinggi BioNTech terkait vaksin covid-19?
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini
Penelusuran fakta:
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dan menemukan artikel dari DW.com berjudul "Coronavirus vaccines: Fake news and myths go viral" yang tayang 18 November 2020.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan bahwa kedua akun petinggi BioNTech adalah palsu. Hal itu dijelaskan dalam postingan akun Twitter @BioNTech_Group yang sudah bercentang biru atau terverifikasi pada 16 November 2020.
"Kepada komunitas #Twitter kami: Harap perhatikan bahwa tidak ada akun pribadi yang dijalankan oleh eksekutif kami. Kami sudah berhubungan dengan @Twitter dan @TwitterSupport untuk menghapus semua akun pribadi terkait #UgurSahin dan #OezlemTuereci."
Dilansir DW, akun Tureci meraih 50 ribu followers dalam waktu singkat meski postingan pertamanya baru dipublikasikan pada 14 November 2020.
Terkait dengan akun Sahin, ada dua akun palsu yang punya followers sebanyak tujuh ribu dan dua ribu followers. Akun palsu tersebut baru dibuat pada Agustus dan September dengan beberapa nama berbeda.
Sementara terkait pengadaan vaksin, BioNTech yang bekerjasama dengan Pfizer belum mengeluarkan tanggal pasti kapan akan didistribusikan. Seperti yang terkait dalam pernyataan resmi di website investors.biontech.de pada 11 November 2020.
"Distribusi vaksin masih tergantung pada beberapa faktor termasuk pemberian izin dari otoritas terkait," bunyi pernyataan dalam rilis tersebut. Berikut link rilis resmi pernyataan tersebut...
Advertisement
Kesimpulan
Postingan di Twitter yang mengatasnamakan petinggi BioNTech terkait vaksin covid-19 adalah hoaks. Faktanya dua petinggi yakni Prof Ugur Sahin dan dr. Ozlem Tureci tidak punya akun Twitter pribadi.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement