Liputan6.com, Jakarta - Guna menekan transmisi corona Covid-19, aturan penggunaan masker telah diberlakukan di seantero dunia. Selama masa pandemi pula, masker menjadi kebutuhan utama yang tiada henti dicari masyarakat.
Sekitar sembilan bulan lalu ketika pandemi Covid-19 telah ditetapkan, sontak permintaan akan masker melesat tajam. Masker juga jadi komoditas terpanas di Jepang dengan bermunculan para reseller dan gangster.
Dilansir dari laman Japan Today, Kamis (19/11/2020), Menurut Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo, pada April dan Mei 2020, seorang anggota tingkat tinggi yang terkait dengan kelompok yakuza Yamaguchi-gumi memesan lebih dari 2,8 juta masker dari sebuah perusahaan perdagangan di Tokyo.
Baca Juga
Advertisement
Pemerintah setempat telah melarang penjualan kembali masker wajah yang akan menghapus banyak kompetisi yakuza yang taat hukum. Juga memberi mereka monopoli di pasar gelap penjualan kembali masker.
Namun, hal yang jauh lebih kuat dari peraturan pemerintah akhirnya menggagalkan rencana mereka, yakni kekuatan pasar. Tak lama kemudian, produsen memenuhi permintaan hingga Jepang tenggelam dalam lautan masker.
Momen ini memikat kelompok yakuza karena jutaan masker bernilai sangat tinggi. Mereka bertindak layaknya kelompok kejahatan terorganisir dalam situasi ini dan diduga mulai mengancam seorang eksekutif perusahaan perdagangan untuk mengambil kembali semua masker.
Karena ketika ancaman tidak berhasil, mereka diduga menyekap sang eksekutif di dalam toko mainan seks selama 11 jam. Usai tersangka tanpa henti bersikeras masker 70 juta yen yang dijual itu cacat selama berjam-jam, eksekutif muda tersebut menemukan cara melarikan diri lewat jalur bawah tanah toko mainan seks.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Melarikan Diri
Setelah berhasil melarikan diri, sang eksekutif muda langsung menuju ke pihak yang berwajib. Polisi lantas menyerbu dan berhasil menangkap bos dan dua anggota yakuza lainnya.
Semua tersangka menyangkal tuduhan terhadap mereka. Polisi saat ini tengah menyelidiki semua detail kasus tersebut.
Kabar ini membuat para warga turut berkomentas terkait kabar itu. "Jadi, seperti ini reseller? Mengerikan," komentar seorang warga. "Ini seperti yang terjadi di 1970-an," lanjut warga lainnya.
"Perusahaan itu juga agak mencurigakan. Bagaimana mereka memiliki begitu banyak masker saat itu?" ungkap warga lain. "Yakuza mencoba untuk menguangkan 'ledakan' masker tetapi malah terbakar," tambah warga lain.
Advertisement