Liputan6.com, Beirut - Tentara Lebanon menyebar selebaran untuk mengingatkan masyarakat agar taat lockdown COVID-19. Uniknya, pesan itu disebarkan dari helikopter.
"Tetaplah dikarantina, COVID-19 bukan bercandaan," tulis flyer tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Menurut laporan Arab News, Kamis (19/11/2020), Lebanon sedang menerapkan lockdown hingga akhir November. Jam malam juga ditegakan mulai pukul 17.00.
"Kita telah mencapai periode kritis terkait penyebaran virus dan tak punya alternatif lain," ujar Perdana Menteri Hassan Diab.
Di tengah pandemi COVID-19, PM Diab telah menyatakan mundur, namun masih bertugas hingga Saad Harari mengambil alih.
Sejak Sabtu kemarin, Lebanon mencatat 1.000 kasus COVID-19 per hari. Total kasusnya kini mencapai 106 ribu.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Lockdown Akan Dilonggarkan?
Menteri Dalam Negeri Mohammed Fahmy berkata pemerintah masih terus mempelajari keputusan lockdown. Pada Jumat besok, beberapa bisnis diprediksi akan dibuka.
"Lebih banyak waktu yang diperlukan untuk mempelajari hasil lockdown. Kita akan mengreevaluasi keputusan lockdown pada Jumat untuk mengizinkan lebih banyak sektor meneruskan aktivitas mereka," ujar Mohammed Fahmy.
Ia turut meminta agar pihak swasta menyesuaikan jadwal kerja sehingga pegawainya tidak terkena denda.
Advertisement
Denda
Kementerian Kesehatan berkata tingkat kepatuhan di Lebanon mencapai 85 persen.
Beberapa hukuman yang diberikan adalah akibat tetap membuka toko meski tak diizinkan, tak pakai maskar, melanggar jam malam, serta tak patuh aturan ganjil-genap.
COVID-19 juga menyebar di penara Lebanon. Tiga minggu lalu, ada lebih dari 500 napi yang tertular.
"Tapi hari ini hanya ada 69 kasus, salah satunya harus dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Infografis COVID-19:
Advertisement