YouTube Tayangkan Iklan di Video tanpa Beri Bayaran ke Kreator Konten Kecil

Sejak hari Rabu, 18 November 2020, YouTube akan mulai menghadirkan iklan di sejumlah video milik kreator konten kecil, namun tidak memberi bayaran atas iklan yang ditayangkan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Nov 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi Youtube (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak hari Rabu, 18 November 2020, YouTube akan mulai menghadirkan iklan di sejumlah video milik kreator konten kecil.

Kendati demikian, YouTube tak akan membagikan bayaran atas iklan tersebut kepada para pembuat konten kecil. Apa alasannya?

Rupanya seperti dikutip dari The Verge, Jumat (20/11/2020), YouTube menganggap pihaknya tidak perlu memberikan bayaran atas iklan yang ditayangkan karena kreator konten yang dimaksud belum cukup besar untuk ikut dalam Partner Program.

Ketika iklan dijalankan di video YouTube, para kreator umumnya mendapatkan sejumlah pemasukan, jika terdaftar dalam Partner Program YouTube.

Dengan aturan monetisasi yang baru, seorang kreator yang belum masuk ke program kemitraan, mungkin bisa melihat ada iklan di video mereka. Namun tak mendapatkan pemasukan atas iklan tersebut.

Dengan update aturan ini, YouTube mengatakan, video-video milik kreator kecil juga akan menerima iklan dalam kondisi tertentu. Misalnya, jika monetisasi dilakukan oleh label rekaman sebagai bagian dari klaim hak cipta.


Hanya Berdampak ke Kreator Konten Kecil

Google sedang mengembangkan aplikasi video livestreaming terbaru yang diberi nama YouTube Connect. (Sumber: Venture Beat).

Update kebijakan ini sebagian besar akan memengaruhi kreator konten kecil yang videonya tak terlalu banyak ditonton.

Pasalnya, untuk bergabung dalam Partner Program, YouTube mewajibkan pembuat konten memperoleh 4.000 jam total waktu tonton selama 12 bulan terakhir serta diikuti oleh lebih dari 1.000 subscriber.

Bagi YouTube dan Google, periklanan adalah bisnis yang sangat besar. YouTube sendiri mendapatkan USD 5 miliar pada kuartal 3 dari bisnis iklan.

Bagi kreator pun, periklanan jadi pendapatan utama. Makanya banyak dari mereka yang menggantungkan hidupnya di YouTube untuk mendapatkan pemasukan.


Video Sensitif Tak akan Dapat Iklan

Ilustrasi Youtube

Kini, YouTube akan menjalankan lebih banyak iklan di platformnya namun tak perlu membayar kreator-kreator yang dianggap belum memenuhi syarat.

Kepada The Verge, Youtube menyebut, iklan tidak akan berjalan di video-video yang bersifat sensitif besutan kreator konten kecil. Topik sensitif yang dimaksud antara lain adalah soal politik, agama, alkohol, hingga perjudian.

Pihak YouTube tak menyebut berapa banyak kreator konten yang akan melihat iklan di video mereka namun tidak mendapatkan bayaran. Kendati demikian, menurut perusahaan, kreator konten dengan subscriber kecil pun bisa mendapati iklan pada videonya.

 


Perubahan Kebijakan Monetisasi YouTube

Berikut adalah kebijakan lengkap YouTube mengenai perubahan hak mengenai monetisasi konten.

Hak untuk Monetisasi:

Anda memberi YouTube hak untuk memonetisasi Konten Anda di Layanan (dan monetisasi tersebut dapat mencakup menampilkan iklan di atau dalam Konten atau mengenakan biaya kepada pengguna untuk akses). Perjanjian ini tidak memberi Anda hak atas pembayaran apapun.

Mulai 18 November 2020, pembayaran apa pun yang berhak Anda terima dari YouTube berdasarkan perjanjian lain apa pun antara Anda dan YouTube (termasuk misalnya pembayaran di bawah Program Mitra YouTube, membership Channel, atau Super Chat) akan diperlakukan sebagai royalti.

Jika diwajibkan oleh hukum, Google akan memotong pajak dari pembayaran tersebut.

(Tin/)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya