Liputan6.com, Jakarta - Rezeki itu bisa datang kapan saja dengan cara-cara tak terduga. Kejadian tersebut dialami seorang karyawan restoran di negara bagian AS, Washington.
Karyawan restoran itu mendapat rezeki nomplok yang membuatnya terkejut. Perempuan itu mendapat tips sebesar 1.000 dolar AS atau setara Rp14 juta pada Minggu lalu, dilansir dari laman Daily Mail, Kamis, 19 November 2020.
Baca Juga
Advertisement
Momen mengharukan itu kemudian diunggah ke akun Facebook-nya yang menunjukkan Cassy Palmer, karyawan Village Bistro di Kennewick, sedang melayani pelanggan di sebuah meja. Para pelanggan itu rupanya telah mengatur delapan cangkir Solo merah terbalik, yang membuatnya seolah-olah akan bermain beer pong, kata Palmer.
Ketika pelanggan memintanya untuk melihat ke bawah cangkir, Palmer terkejut menemukan uang tunai 1.000 dolar AS atau Rp14 juta. Jumlah uang dolar itu ditemukan di bawah setiap cangkir.
'Itu sangat bagus,' kata Palmer dalam video tersebut. "Kalian tidak harus melakukan itu," imbuh karyawan restoran itu. Uang tersebut diberikan dari sekelompok perempuan pengusaha lokal yang tak dikenal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dampak Lockdown
Palmer dikenal sosok yang disayang oleh teman-temannya dan sempat menjadi tunawisma. Uang tip itu adalah cara untuk mendukungnya sebelum lockdown akibat corona Covid-19 diberlakukan di negara bagian Washington yang membatasi makan di dalam ruangan.
"Ini merupakan rollercoaster, tapi ini telah menjadi tempat terbaik untuk bekerja karena komunitas dan pelanggan dan semua orang sangat baik, seperti keluarga," ungkap Palmer.
Gubernur Washington Jay Insley telah mengumumkan pembatasan baru pada bisnis dan pertemuan sosial selama empat minggu ke depan. Upaya itu diterapkan karena negara bagian terus memerangi meningkatnya jumlah kasus virus corona.
Restoran dan bar akan dibatasi untuk layanan pergi-pergi dan makan di luar ruangan dengan meja yang dapat menampung tidak lebih dari lima orang. Insley memperingatkan bahwa negara bagian menghadapi gelombang ketiga dari virus yang cenderung lebih berbahaya daripada sebelumnya.
Advertisement