Liputan6.com, Jakarta - Langkah Telkomsel menyuntikkan dana senilai USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun ke Gojek dinilai sejumlah pakar sangat strategis.
Bukan cuma menguntungkan kedua perusahaan, tetapi juga menjadi momentum penting dalam mendongkrak ekonomi digital nasional di Tanah Air.
Baca Juga
Advertisement
"Yang diharapkan dalam investasi tentunya adalah keuntungan. Jadi manfaat bagi kedua perusahaan adalah keuntungan ekonomi," kata Piter Abdullah, ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, melalui keterangannya, Jumat (20/11/2020).
Bagi Telkomsel, Piter melanjutkan, akan bisa memperkuat ekosistem perusahaan dengan cara memanfaatkan jaringan yang sudah terbangun oleh Gojek.
"Sementara dari sisi Gojek, selain diuntungkan dengan masuknya dana segar dari [Telkomsel](telkomsel ""), juga bisa lebih memperluas lagi ekosistem layanannya," Piter menambahkan.
LinkAja Akan Terintegrasi dengan Gojek?
Hal serupa diungkapkan Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda.
"Pertama keuntungan Telkomsel tentu sangat besar mengingat Gojek adalah perusahaan digital besar. Gojek bahkan berhasil mendapat dana dari perusahaan teknologi kelas dunia, seperti Facebook, Google, Tencent, dan investor besar lainnya," ujar Nailul.
Terlebih pengguna Gojek sangat besar dengan catatan sebanyak 38 juta pengguna aktif setiap bulannya di seluruh Asia Tenggara.
"Tentu kondisi ini adalah keuntungan bagi Telkomsel untuk memperluas produk teknologinya, seperti LinkAja yang mungkin saja akan terintegrasi dengan layanan Gojek," terusnya.
Advertisement
Saham Telkom Naik
Selain itu, kata Nailul, keputusan Telkomsel investasi di Gojek juga tentu atas restu dari induknya yaitu PT Telkom Tbk yang juga diapresiasi pasar.
Faktanya, saham Telkom langsung menjadi incaran investor setelah pengumuman investasi tersebut dirilis ke publik.
"Investasi sebesar Rp 2,1 triliun lebih bisa menjadikan 'bahan bakar' korporasi. Selain itu, pengguna Telkomsel di Indonesia kan sangat besar, ini benefit bagi Gojek untuk pengembangan aplikasinya," ucapnya memungkaskan.
Diwartakan Merdeka, saham Telkom meroket hingga 4,23 persen di harga Rp 3.200 per lembar pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (17/11/2020). Kenaikan ini sejalan dengan langkah perusahaan melakukan investasi ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek.
Pada perdagangan sesi pertama ini, saham berkode emiten TLKM ini diperdagangkan dengan volume 307,26 juta unit saham dan dengan frekuensi 31.890 kali. Total nilai transaksi yang dilakukan oleh investor di pasar modal terhadap saham ini mencapai Rp 973,71 miliar.
(Isk/Why)