Hitung Ulang Pemilu AS: Joe Biden Tetap Menang di Georgia

Georgia adalah salah satu lokasi hitung ulang pemilu AS. Joe Biden dinyatakan tetap unggul.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Nov 2020, 08:30 WIB
Selebrasi kemenangan Joe Biden berdampak pada desainer fashion Amerika (Foto: instagram/Kamalaharris)

Liputan6.com, Atlanta - Negara bagian Georgia di Amerika Serikat telah selesai melaksanakan hitung ulang. Joe Biden tetap dinyatakan sebagai pemenang meski selisih suaranya menipis. 

AP News pada Jumat (20/11/2020) menyatakan bahwa Joe Biden menang di hitung ulang Georgia.

Georgia adalah salah satu negara bagian yang melakukan hitung ulang di pemilu AS. Kedua capres tak perlu membayar biaya hitung ulang karena prosedur dilaksanakan otomatis akibat selisih suara yang tipis. 

Hitung ulang dilakukan secara manual. 

Menurut laporan Bloomberg, capres Joe Biden unggul 12.275 suara. Jumlah itu berkurang dari 14.007 suara sebelum hitung ulang. 

Georgia memiliki 16 elektor. Joe Biden adalah capres Partai Demokrat pertama yang memenangkan Georgia sejak Bill Clinton pada 1992.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bisa Kembali Hitung Ulang

Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Secretary of State di Georgia, Brad Raffensperger, berkata hitung ulang dilakukan untuk meyakinkan pemilih. Gubernur Georgia Brian Kemp akan mensertifikasi hasil pemilu. 

Donald Trump masih boleh mengajukan hitung ulang lagi karena selisih suaranya masih tipis, yakni selisih 0,3 persen. Namun, hitung ulang selanjutnya akan memakai komputer.

Kubu Donald Trump menuding ada kecurangan di Georgia meski tak ada bukti kuat.

Raffensperger menegaskan bahwa hasil pemilu adalah sah. Ia pun mengkritik adanya kampanye misinformasi, disinformasi, dan kebohongan tentang proses di Georgia. 

Tim hukum Donald Trump kini sedang berusaha agar hasil pemilu di Georgia tidak disertifikasi.


Wisconsin Juga Hitung Ulang

Presiden Donald Trump (kiri) dan calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden (kanan) bertukar poin selama debat presiden pertama di Case Western University and Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio, Selasa (29/9/2020). (AP Photo/Morry Gash, Pool)

Tim hukum Donald Trump membayar uang US$ 3 juta (Rp 42 miliar) untuk hitung ulang hasil pemilu di Wisconsin, Amerika. Pasangan Joe Biden-Kamala Harris menang di Wisconsin.

Donald Trump kalah di Wisconsin dengan selisih 20 ribu suara. Awalnya, Trump unggul di Wisconsin, namun situasi berbalik setelah Joe Biden dapat banyak suara dari surat suara via pos. 

Menurut laporan AP News, Kamis 19 November 2020, Donald Trump meminta hitung ulang di daerah Milwaukee dan Dane. Perwakilan Partai Demokrat dan Partai Republik sempat berdebat mengenai prosedur hitung ulang. 

Pihak Demokrat ingin merujuk pada perubahan cara menghitungan ulang, namun pihak Republik menolak adanya perubahan. Akhirnya, mereka sepakat untuk menyesuaikan cara hitung ulang sesuai protokol COVID-19. 

CNBC mencatat Joe Biden unggul 180 ribu suara atau 75,5 persen di Milwaukee, sementara di Dane ia unggul 69,9 persen. 

Komisioner pemilu di Wisconsin, Ann Jacobs, yang merupakan anggota Partai Demokrat, menyebut tudingan kecurangan dari Donald Trump adalah hal yang "absurd" dan "konspirasi paranoid yang tidak jelas".

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya