Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Melesat ke 5.602,78

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.622,65. Sedangkan terendah 5.602,78.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Nov 2020, 09:08 WIB
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan di Jumat pekan ini. Seluruh sektor berada di zona hijau.

Pada pra pembukaan perdagangan Jumat(20/11/2020), IHSG naik 8,72 poin atau 0,16 persen ke level 5.602,78. Pada awal perdagangan, IHSG terus menguat 19,79 poin atau 0,37 persen ke 5.616,57.

Sementara indeks saham LQ45 juga naik 0,51 persen ke posisi 891,56. Seluruh indeks acuan berada di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.622,65. Sedangkan terendah 5.602,78.

Sebanyak 198 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 32 saham melemah dan 167 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 35.592 kali dengan volume perdagangan 782 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 65,2 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 36,44 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.159 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor infrasruktur melesat 0,91 persen. Kemudian disusul sektor konstruksi yang naik 0,87 persen dan sektor industri dasar yang naik 0,82 persen

Saham-saham yang menguat antara lain DILD naik 12,17 persen ke Rp 214 per lembar saham. Kemudian CSMI naik 10,71 persen ke Rp 620 per saham dan GLOB naik 7,38 persen ke Rp 131 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain KICI turun 6,5 persen ke Rp 187 per lembar saham, KOTA yang turun 6,31 persen ke Rp 208 per lembar saham dan INTA turun 6,03 persen ke Rp 218 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perdagangan Kemarin

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Setelah dibuka di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (19/11/2020), IHSG ditutup naik 36,54 poin atau 0,66 persen ke posisi 5.594,05. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 0,17 persen ke posisi 887,11.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.598,52 dan terendah 5.541,31.

Pada sesi penutupan pedagangan, 284 saham perkasa sehingga membawa IHSG di zona hijau. Sementara itu, sebanyak 160 saham melemah dan 172 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham sangat ramai. Total frekuensi perdagangan saham 1.006.913 kali dengan volume perdagangan 19,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,2 triliun.

Investor asing jual saham Rp 22,45 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.118.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, dua sektor berada di zona merah yaitu sektor aneka industri dan sektor industri dasar.

Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh sektor konstruksi yang melesat 2,34 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan naik 1,38 persen dan sektor barang konsumsi naik 1,22 persen.

Saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain APLN yang naik 35 persen ke Rp 162 per lembar saham. Kemudian PGLI yang naik 31,63 persen ke Rp 258 per lembar saham dan ASRI yang yang naik 29,90 persen ke Rp 252 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain PPGL yang melemah 9,63 persen ke Rp 244 per lembar saham. Kemudian SKLT turun 7 persen ke Rp 1.395 per lembar saham dan ATIC turun 6,92 persen ke Rp 605 per lembar saham. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya