Cek Fakta: Hoaks Swab Test Bisa Membahayakan Otak

Beredar di media sosial postingan bahaya swab test pada otak manusia. Postingan ini sempat muncul beberapa bulan lalu namun hadir lagi dengan narasi yang berbeda.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 20 Nov 2020, 16:00 WIB
Cek Fakta Swab Test bisa membahayakan otak.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan bahaya swab test terhadap otak manusia. Postingan ini sempat muncul beberapa bulan lalu namun hadir lagi dengan narasi yang berbeda.

Salah satu akun yang mempostingnya bernama Sulis Kahfi. Ia mengunggahnya di Facebook pada Rabu (18/11/2020).

Dalam postingannya ia mengunggah tangkapan layar percakapan dan tiga foto lain dengan narasi sebagai berikut. "Bkn. Swab itu biting (lidi, red) yang dimasukkan ke dlm hidung. Itu Bisa Resiko Lapisan Otak Pecah& Tjdi Pendarahan bisa mati. Ada kjdian spt itu di Canada."

Selain itu ia menambahkan narasi: "Uji swab itu kayak gini bosku Ternyata itu alat uji buat hewan yang idungnya panjang. Tebar manfaat baik ya,agar kebaikan balik padamu dan bertemu dengan orang orang baik..."

Lalu benarkah swab test bisa membahayakan otak?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini


Penelusuran Fakta:

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri fakta dan menemukan artikel berjudul "Cek Fakta: Hoaks Swab Test Covid-19 Bisa Merusak Otak" yang tayang 23 Juli 2020 di Liputan6.com.

Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Dr Liz Coulthard, anggota komite British Neuroscience Association (BNA) yang dilansir dari BBC. Ia menyebut swab test covid-19 sangat aman dilakukan.

"Swab test tidak bisa mencapai penghalang darah otak tanpa kekuatan yang besar. Sebab, masih ada beberapa lapisan jaringan dan tulang. Kami juga belum menemukan adanya kasus dari swab test dalam praktik neurologi kami," ujarnya.

Selain itu ada juga penjelasan dari John Dwyer, seorang ahli imunologi dan Profesor Emeritus di Universitas New South Wales.

"Tes usap tidak ditempatkan pada penghalang darah otak dan tidak membahayakan otak. Dengan demikian tidak menimbulkan ancaman bagi sistem saraf kita," katanya kepada AFP dalam email yang dia kirimkan pada 10 Juli lalu.

Selain itu ada artikel dari Klikdokter.com berjudul "Benarkah Tes Swab Bisa Sebabkan Cairan Otak Bocor?" yang tayang 5 Oktober 2020.

Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari dr. Nabila Vlera Yovita terkait anggapan tes swab bisa menyebabkan cairan otak bocor.

"Pada kasus ini jelas tertera wanita tersebut memiliki suatu kondisi yang sebelumnya tidak diketahui, yakni tidak menutupnya tengkorak seperti seharusnya. Sehingga, menyebabkan kondisi yang sebetulnya ia alami, dan terprovokasi dengan alat swab. Oleh karena itu, cairan serebrospinal atau cairan otaknya menjadi keluar," ujar dr. Nabila.

Sementara itu, untuk seseorang yang normal alias tidak mengalami kelainan lahir bawaan seperti halnya wanita di AS tersebut, tes swab tidak akan menyebabkan cairan otak bocor.


Kesimpulan

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Postingan yang menyebut uji swab dapat membahayakan otak adalah hoaks.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya