Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan Pelabuhan Patimban seharusnya bukan hanya beroperasi sebagai operator terminal atau kontainer.
Pelabuhan Patimban harus bisa menjadi tulang punggung kegiatan ekspor-impor di kawasan industri Jawa Barat.
Advertisement
"Kami melihat Patimban secara kawasan terintegrasi secara interland," kata Yukki dalam Dialog Publik Online Kementerian Perhubungan bertajuk Pelabuhan Patimban dan Geliat Ekonomi Nasional, Jakarta, Jumat (20/11).
Pelabuhan Patimban merupakan pelabuhan apung. Area daratan pelabuhan menjadi lokasi aktivitas pelabuhan mulai dari bongkar muat hingga lokasi penyimpanan peti kemas.
"Pelabuhan Patimban ini punya backbone area di darat, ini bagus buat perusahaan, bisa jadi area container," kata dia.
Yukki mengungkapkan saat ini kegiatan ekspor industri di kawasan Jawa Barat dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun truk kontainer yang membawa produk hanya bisa satu kali pengiriman karena kerap terjebak macet.
Maka, dengan adanya Pelabuhan Patimban, diharapkan nanti bisa menampung 60 persen kegiatan ekspor. Untuk itu, tahun 2023 mendatang, Pemerintah akan membangun jalur tol demi memudahkan akses menuju pelabuhan. "Dengan Pelabuhan Patimban ini semua aktivitas logistik lebih efisien dan efektif," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub Budi Karya: Soft Opening Pelabuhan Patimban Desember 2020
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat bakal jadi salah satu pendongkrak utama pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
"Pelabuhan Patimban juga dapat diharapkan sebagai pengungkit utama daripada pemulihan ekonomi nasional," kata Menhub Budi dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (20/11/2020).
Optimisme itu tumbuh lantaran proyek Pelabuhan Patimban turut didukung oleh pelaku usaha hingga instansi pemerintah lain, seperti Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
"Saya banyak berdiskusi dengan Pak Menperin (Agus Gumiwang Kartasasmita) bahwa Kementerian Perindustrian sudah siap mendukung kegiatan ini. Dan pasti ini memberikan geliat tertentu, karena antusiasme dari masyarakat/Gaikindo itu begitu antusias," tuturnya.
Pelabuhan Patimban nantinya diproyeksikan akan pintu bagi kegiatan ekspor/impor, khususnya untuk industri otomotif dan logistik. Menhub Budi berharap, kegiatan industri turut bisa terbangun di Pelabuhan Patimban.
"Dan dengan makin dekatnya antara industri dengan pelabuhan maka tentu terjadi suatu efisiensi bagi logistik nasional," ujar dia.
Oleh karenanya, ia menargetkan pembangunan Pelabuhan Patimban dapat diselesaikan pada akhir November 2020 ini.
"Diharapkan kita akan mulai melakukan soft opening pada bulan Desember. Insya Allah Bapak Presiden (Jokowi) bisa hadir, sehingga ini memberikan semangat bagi kita semua untuk melaksanakan kegiatan yang mulia ini," tandasnya.
Advertisement