Liputan6.com, Jakarta - Pemain legendaris Timnas Indonesia Ricky Yacobi meninggal dunia pada Sabtu, 21 November 2020, pagi.
Menurut kabar yang beredar di grup WhatsApp PSSI, wafat akibat serangan jantung ketika bermain sepak bola di Lapangan A Senayan, Jakarta.
Ricky Yacobi dikabarkan terkapar di lapangan begitu selesai mencetak gol dan hendak berselebarasi. Dia pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi hal ini, dokter spesialis jantung Siloam Hospitals, Antono Sutandar, mengatakan bahwa orang yang tiba-tiba tak sadarkan diri saat berolahraga salah satu penyebabnya adalah syncope.
“Tiba-tiba tak sadarkan diri bisa transient (syncope) atau menyebabkan jantung berhenti mendadak (sudden cardiac arrest)," kata Antono kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Sabtu (21/11/2020).
Antono, menambahkan, tak sadarkan diri secara tiba-tiba bagi pasien di bawah umur 35 hingga 40 tahun dapat disebabkan adanya kelainan otot jantung.
“Pada usia di bawah 35-40 tahun bisa karena kelainan otot jantung. Yang paling sering di atlet adalah hypertrophic cardiomyopathy,” ujarnya.
Simak Video Berikut Ini:
Apa itu Hypertrophic Cardiomyopathy?
Melansir Klikdokter, Hypertrophic cardiomyopathy adalah kondisi yang timbul akibat menebalnya otot jantung secara tidak normal. Penebalan ini menyebabkan jantung menjadi sulit untuk memompa darah.
Otot jantung, sebagaimana otot lainnya dalam tubuh, jika rutin dilatih dapat membesar. Jika dibandingkan dengan populasi non atlet, para atlet akan memiliki jantung yang cenderung lebih besar dan dinding lebih tebal. Ini biasa dinamakan dengan athlete’s heart.
“Terkadang para ahli bingung, bagaimana membedakan athlete’s heart yang normal ditemukan pada atlet, dengan hypertrophic cardiomyopathy yang merupakan kondisi tidak normal,” tulis Sara Elise Wijono MRes dari Klikdokter.
Sedang, lanjut Antono bagi pasien yang berusia lebih dari 35 tahun memang paling sering karena penyempitan.
Advertisement