Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan mengungkapkan persiapan yang mereka lakukan untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19, khususnya usai adanya kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa beberapa waktu lalu.
Abdul Kadir, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes mengatakan bahwa mereka telah menyiapkan sarana dan prasarana di rumah sakit.
Advertisement
"Bilamana terjadi kenaikan pasien 25 sampai 50 persen maka rumah sakit (saat ini) masih dapat menampung," kata Abdul Kadir dalam konferensi pers virtual dari Graha BNPB, Jakarta pada Minggu (22/11/2020).
Ia mengatakan, hingga saat ini, ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit masih sekitar 50 persen.
"Namun demikian, bilamana terjadi kenaikan pasien hingga 50 sampai 100 persen, maka Kementerian Kesehatan telah memerintahkan kepada seluruh rumah sakit, untuk melakukan penataan tempat tidur, dengan menambah kapasitas ruang perawatan pasien COVID-19," ujarnya.
Abdul Kadir mengatakan, penambahan tersebut berarti menambah ruang isolasi dan juga ruang ICU.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Periksakan Diri Jika Bergejala
Selain itu, Abdul Kadir menyebut bahwa hingga saat ini, ketersediaan obat untuk COVID-19 masih mencukupi. "Demikian juga dengan persediaan peralatan kesehatan."
Pada kesempatan yang sama, Muhammad Budi Hidayat, Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes juga mengimbau agar masyarakat yang baru-baru ini mengikuti kegiatan kerumunan dan berkontak erat dari pasien COVID-19, melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Kami mengimbau bagi masyarakat yang telah berkontak erat dan mengikuti kegiatan di bandara Soekarno Hatta, Petamburan, Tebet, dan Megamendung, untuk segera melakukan isolasi mandiri," kata Budi.
"Apabila bergejala, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan," tambahnya.
Adapun, Budi mengungkapkan beberapa gejala COVID-19 seperti batuk, pilek, sesak napas, sakit tenggorokan, dan kehilangan indera penciuman dan perasa. Bagi mereka yang mengalami gejala tersebut, diminta untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat untuk segera melakukan tes usap.
Advertisement