5 Langkah Mudah Buat Perangkat Android Jadi Ramah Anak

Berikut ini ada lima langkah mudah bagi orangtua untuk membuat perangkat Android-nya menjadi lebih ramah anak.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 23 Nov 2020, 08:00 WIB
Ilustrasi anak dan smartphone | August de Richelieu dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi pandemi sekarang membuat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Karenanya, aktivitas menggunakan perangkat pintar seperti smartphone atau tablet tidak dimungkiri turut meningkat.

Alasannya, selain untuk kebutuhan bersekolah dari rumah, smartphone atau tablet kini menjadi salah satu alternatif hiburan yang dapat diakses mereka. Terlebih, kini banyak layanan digital yang menunjang kegiatan tersebut.

Namun di sisi lain, orangtua tidak bisa begitu saja melepaskan anak-anak mereka dengan perangkat tersebut. Untuk itu, peran pengawasan orangtua selama anak menggunakan smartphone atau tablet tetap diperlukan.

Hanya yang kerap menjadi kendala, orangtua pun tidak jarang kesulitan mengawasi anak secara langsung saat mereka mengakses gadget.

Untungnya, di perangkat Android ada sejumlah pengaturan yang dapat dimanfaatkan orangtua untuk mengontrol dan mengetahui aktivitas anak mereka.

Pengaturan yang disediakan pun tidak terlalu menyusahkan dan menjadi bawaan di sistem operasi Android. Untuk mengetahui seperti apa caranya, simak tips berikut ini seperti dikutip dari Make Use Of, Senin (23/11/2020).

1. Pakai Google Family Link

Anak-anak sebenarnya memiliki umur minimal untuk dapat membuat akun Google. Aturan ini memang tergantung negara di mana layanan itu berada dan berbeda-beda, tapi kebanyakan umur yang disarankan minimal 13 tahun.

Sayangnya, orangtua kadang menyepelekan hal ini dan membuatkan akun dengan usia palsu. Cara ini memang kadang berhasil, tapi apabila ketahuan, akun tersebut dapat langsung dihapus atau ditangguhkan.

Untuk itu, opsi yang dapat dimanfaatkan para orangtua adalah memanfaatkan layanan Family Link. Secara garis besar, layanan ini tidak ubahnya Kid Mode di Android.

Lewat layanan ini, orangtua dapat memantau aktivitas akun anaknya, mulai dari pencarian yang dilakukan secara online, durasi penggunaan perangkat mereka, hingga kemampuan untuk mengunci perangkat anak.

Untuk menggunakan layanan ini, orangtua harus mengunduh aplikasi Family Link di perangkatnya maupun anak. Begitu terpasang, orangtua tinggal mengikuti instruksi untuk menghubungkan akun anak dan orangtua.

 


2. Fitur Parental Controls di Play Store

Ilustrasi anak dan smartphone | Andrea Piacquadio dari Pexels

Apabila orangtua tidak mau menggunakan layanan Family Link atau dirasa anak sudah cukup umur tapi tetap memerlukan pengawasan, ada opsi pengaturan Parental Controls di Play Store.

Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan orangtua untuk membatasi aplikasi, gim, hingga film yang dapat diunduh anak, tergantung usia mereka. Orangtua juga dapat membatasi buku atau majalah yang dapat dicari anak-anak.

Untuk mengaktifkan fitur ini, orangtua tinggal membuka aplikasi Play Store, lalu pilih Settings dan aktifkan opsi Parental Controls. Nantinya, orangtua akan diminta untuk membuat PIN sebagai kunci mengakses fitur ini.

Begitu selesai membuat PIN, orangtua dapat mulai memilih konten yang tidak dapat diunduh termasuk mengaturnya agar lebih sesuai dengan kebutuhan anak-anak.

Apabila seluruhnya sudah diatur, anak-anak tidak akan bisa mencari konten di luar pengaturan tersebut.

3. Pengaturan Parental Controls di Chrome

Untuk melindungi anak-anak saat melakukan pencarian di situs web, orangtua dapat memanfaatkan fitur parental control yang juga ada di Google Chrome.

Cara ini dapat diperkuat dengan orangtua mengaktifkan pembatasan aplikasi yang bisa diunduh, sehingga anak-anak tidak bisa mengunduh browser lain, selain Chrome.

Bagi orangtua yang ingin mengaktifkan fitur ini, mereka dapat langsung membuka aplikasi Google Chrome, lalu pilih opsi More dan buka Settings. Setelahnya, pilih General dan aktifkan opsi filter SafeSearch.


4. Berbagi Konten dengan Family Library

Anak-anak memiliki risiko lebih tinggi menggunakan gadget sebelum tidur ketimbang orang dewasa. (Sumber: Mirror)

Secara umum, fitur ini memungkinkan pengguna akun Google untuk berbagi konten dan aplikasi yang dimilikinya dengan anggota keluarga lain.

Dengan cara ini, pembayaran untuk unduhan yang ada di Play Store juga dapat dilakukan oleh satu pihak saja.

Layanan ini dapat dimanfaatkan orangtua untuk mengetahui konten atau aplikasi yang anak-anak beli, sebab setiap pembelian harus mendapat persetujuan dari akun yang bertanggung jawab.

Orangtua dapat mulai menggunakan layanan ini dengan mendaftarkan anggota keluarganya di pengaturan Account yang ada di akun Google.

Layanan ini tidak hanya berfungsi untuk aplikasi atau konten yang diunduh di Play Store, tapi juga pembelian dalam aplikasi (in-app purchase).

5. Pasang YouTube Kids

YouTube tak dimungkiri telah menjadi salah satu platform yang banyak diakses anak-anak. Namun mengingat platform ini publik, tidak seluruh konten yang ada di sana ramah anak.

Oleh sebab itu, orangtua dapat memanfaatkan layanan Youtube Kids yang sudah disediakan Google. Sesuai namanya, aplikasi ini hadir dengan konten lebih ramah anak.

Untuk membuatnya lebih aman bagi anak-anak, orangtua dapat menonaktifkan lebih dulu aplikasi YouTube, sehingga ikon aplikasinya tidak dapat diakses.

Opsi lain yang dapat dilakukan orangtua adalah menerapkan Restricted Mode di aplikasi YouTube. Dengan cara ini, video yang ditandai mengandung konten dewasa atau tidak pantas tidak akan muncul di hasil pencarian.

(Dam/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya