Liputan6.com, Jakarta Banyak cara dilakukan demi memutus rantai penyebaran infeksi. Salah satunya, berkaitan dengan perlengkapan layanan kesehatan di rumah sakit.
Seperti langkah yang diambil OMNI Hospitals yang menjalin kerja sama dengan PT. Indo Dwi Sentosa dalam pengelolaan laundry dan linen.
Advertisement
Kerja sama dalam menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) sistem besutan MDT Innovation, perusahaan teknologi berbasis di Malaysia.
dr Maria Theresia Yulita, Presiden Direktur Omni hospital group berharap teknologi RFID ini dapat mengefisienkan pengelolaan bahan linen dan pitensi penularan penyakit infectius di Rumah Sakit Omni.
"Efisiensi dari segi pengurangan penggunaan apd, dan mengurangi dari resiko infectius dari sentuhan saat melaundri karena tidak akan dibuka kembali dari plastik kemasannya itulah yang diharapkan," jelas dia.
Sistem ini berupaya meminimalkan kontak langsung linen dengan petugas, perawat dan karyawan sehingga penyebaran infeksi bisa diminimalisir.
Terlebih di rumah sakit semenjak pandemi covid melanda indonesia, banyak hal yang harus dibenahi manajemen rumah sakit selain protokol kesehatan dengan menjaga jarak, sterilisasi ruangan yang menjadi fokus rumah sakit juga management pengelolaan laundri baik itu pakaian maupun alas tidur yang digunakan pasien.
Rumah Sakit Pertama
Teknologi RFID disebut bisa menjadi solusi permasalahan, di mana merupakan sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
RFID akan diterapkan pada Rumah Sakit Omni. Dan menjadi Rumah sakit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi ini.
Presiden Direktur PT Indo Dwi Sentosa, Devira Rose menambahkan alat RFID untuk pengelolaan laundri bahan kain di rumah sakit mengklaim bisa tahan panas sampai 170 derajat celcius dan dapat tahan dicuci hingga 2.000 kali.
"Alat ini dapat tahan panas hingga 170 derajat celcius dan washable ketahanan dicuci hingga 2000x cuci," tandas dia.
Advertisement