Awal Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke 5.583,33

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.599, 63 Sedangkan terendah 5.583,33.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 23 Nov 2020, 09:07 WIB
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini. Seluruh sektor saham berada di zona hijau.

Pada pra pembukaan perdagangan Senin(23/11/2020), IHSG naik 11,67 poin atau 0,21 persen ke level 5.583,33. Pada awal perdagangan, IHSG terus menguat 17,65 poin atau 0,33 persen ke 5.589,70.

Sementara indeks saham LQ45 juga naik 0,47 persen ke posisi 889,14. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.599, 63 Sedangkan terendah 5.583,33.

Sebanyak 188 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 44 saham melemah dan 169 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 27.382 kali dengan volume perdagangan 700,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 360,2 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 5,8 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.155 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor pertambangan melesat 1,29 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang naik 0,88 persen dan sektor konstruksi yang naik 0,85 persen

Saham-saham yang menguat antara lain GDST naik 10,87 persen ke Rp 715 per lembar saham. Kemudian SMBR naik 10,85 persen ke Rp 725 per saham dan PPRO naik 10,45 persen ke Rp 74 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain TAMA turun 6,7 persen ke Rp 167 per lembar saham, GGRP yang turun 5,85 persen ke Rp 322 per lembar saham dan ALTO turun 5,84 persen ke Rp 290 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Saham di Asia-Pasifik Menguat Meski Pandemi Covid-19 Belum Mereda

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Saham di Asia-Pasifik naik selama perdagangan Senin pagi karena investor terus mencermati perkembangan virus Corona.

Dikutip dari CNBC, S&P/ASX 200 naik lebih dari 0,6 persen karena saham penambang utama BHP Group dan Fortescue masing-masing melonjak 3,4 persen dan 4,72 persen.

Kospi Korea Selatan juga naik 0,9 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan naik 0,18 persen.

Investor akan memantau saham maskapai penerbangan di Hong Kong dan Singapura, termasuk Cathay Pacific dan Singapore Airlines, setelah antisipasi gelembung perjalanan udara antara kedua kota itu tertunda. Itu terjadi ketika Hong Kong telah melihat peningkatan kasus virus Corona baru-baru ini.

Di sisi data ekonomi, ekonomi Singapura berkontraksi 5,8 persen pada kuartal ketiga, menurut siaran pers hari Senin oleh Kementerian Perdagangan dan Industri negara itu.

Lebih baik dari perkiraan resmi sebelumnya yang menunjukkan ekonomi Asia Tenggara akan berkontraksi sebesar 7 persen pada kuartal ketiga secara year-on-year.

Pasar saham di Jepang tutup pada hari Senin untuk hari libur nasional.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya