Pemerintah Siapkan Tes Antigen di Sejumlah Daerah yang Tidak Terjangkau

Pemerintah menyiapkan tes antigen di sejumlah daerah yang tidak terjangkau.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Nov 2020, 12:00 WIB
Banner Infografis Seluk-beluk Tes Medis Corona. (Sumber Foto: AFP)

Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Bidang Kesehatan sedang menyiapkan tes antigen di sejumlah daerah yang tidak terjangkau atau sulit melakukan tes COVID-19. Upaya ini bertujuan mengoptimalisasi pemeriksaan spesimen COVID-19, sehingga dapat ditemukan lebih dini kasus COVID-19 dan penanganan segera.

"Bidang kesehatan Satgas COVID-19 juga mengoptimalisasi pemeriksaan/tes COVID-19, baik PCR, close (Tes Cepat Molekuler/TCM) maupun open system (Rapid Diagnostic Test/RDT)," kata Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan RI Alexander Ginting saat konferensi pers, ditulis Senin (23/11/2020).

"Bahkan di daerah-daerah yang tidak terjangkau akan direncanakan untuk diciptakan satu alat instrumen rapid tes antigen--tes antigen."

Untuk pemeriksaan tes antigen, Satgas COVID-19 tidak hanya menyiapkan instrumen alatnya saja, melainkan melatih petugas yang bekerja di bidang tersebut.

"Sehingga ada unsur kualitatif dan pemeriksaan kuantitatif. Kemudian setiap dua minggu terakhir dilaksanakan manajemen spesimen. Ini melaporkan bagaimana spesimen dikumpulkan," lanjut Alex, sapaannya.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Manajemen Spesimen agar Tidak Terjadi Gap

Tenaga medis mengambil sampel darah saat rapid test Covid-19 gratis di danau Asya Jakarta Garden City, Jakarta Timur (28/5/2020).Perumahan Asya memberikan layanan rapid test sebagai upaya membantu pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 dengan konsep drive thru. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Pelaporan manajemen spesimen yang dilakukan juga menghindari terjadinya gap antara kasus suspek dan hasil pemeriksaan positif COVID-19.

"Untuk manajemen spesimen, jadi dilaporkan cara pengambilan spesimen seperti apa. Kemudian bagaimana spesimen diolah, diperiksa (di laboratorium), dan hasil pemeriksaan dilaporkan," terang Alex. 

"Ya, sehingga tidak terjadi gap antara kasus suspek dan hasil pemeriksaan. Ini upaya yang dilakukan di dalam beberapa minggu terakhir untuk meningkatkan optimalisasi pemeriksaan kesehatan melalui testing."

Selain itu, Satgas COVID-19 melalui program di bidang kesehatan saat ini gencar melaksanakan pelacakan kontak (contact tracing) agresif. Upaya ini bekerjasama antara bidang kesehatan Satgas COVID-19 dengan dinas kesehatan setempat.

"Sasarannya adalah di level puskesmas dan kecamatan. Program ini mencapai sasaran berupa penemuan kasus yang terkonfirmasi COVID-19 dan mereka yang kontak erat," ujar Alex.

Misalnya, kalau ada yang kasih informasi kontak erat dan dia sudah positif ataupun gejalanya ringan. Maka, dia akan masuk ke isolasi mandiri yang sudah disiapkan oleh pemerintah melalui fasilitas akomodasi yang sudah ditetapkan."


Infografis Tes Antobodi vs Tes Antigen

Infografis Tes Antobodi vs Tes Antigen (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya