Pemprov Jabar Klaim Tak Ada Warga Keluhkan Penyaluran Bansos

Penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap III Pemerintah Provinsi Jawa Barat tuntas 100 persen.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 24 Nov 2020, 04:00 WIB
Pengemudi ojek online mengemas bansos untuk warga yang terdampak COVID-19 di Kantor Pos, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Senin (20/4/2020). Pemprov Jabar menyalurkan bansos senilai Rp 500 ribu bagi warga berpenghasilan rendah dan termasuk miskin baru akibat pandemi COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Bandung - Penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap III Pemerintah Provinsi Jawa Barat tuntas 100 persen. Berdasarkan rekapitulasi Sub Divisi Logistik bersama PT Pos Indonesia dan PT Agro Jabar, dari 1.900.688 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) penerima bansos, hanya 5.553 paket yang gagal serah.

"Proses rekapitulasi digelar dengan penerapan protokol kesehatan. Seluruh peserta di-rapid test, dan menerapkan 3 M," kata Koordinator Sub Divisi Logistik Sri Endang dalam keterangannya, pada Senin (23/11/2020).

Menurut Sri, 100 persen serah dan kecilnya gagal serah menunjukkan pendataan bansos yang dilakukan Pemprov Jabar baik dan akurat.

"Ada daerah yang nihil gagal serah yakni Kabupaten Bogor dan Kota Cimahi, yang paling besar gagal serah ada di Kota Depok," tuturnya.

Sri mengatakan, sama seperti penyaluran bansos tahap I dan II, Pemprov Jabar berkoordinasi dengan dengan sejumlah pihak, seperti Ombudsman, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Saber Pungli supaya tidak ada penerima bansos ganda.

Pendistribusian bansos provinsi tahap III juga disertai pelaporan ketat sesuai dengan data. Petugas harus menyerahkan paket secara langsung ke penerima, sesuai dengan kartu identitas. Jika data nama dan alamat tidak sesuai, maka paket bansos provinsi dikembalikan untuk diverifikasi ulang.

Sri pun memastikan penyaluran bansos tahap III terbilang dinamikanya lebih kondusif dan baik termasuk dari penyaluran maupun produksi. "Komplain dari masyarakat 0%," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar yang ditunjuk sebagai pengelola bansos tahap III juga memastikan dalam pengerjaan bansos kali ini menyerap padat karya dan memberdayakan UMKM.

Kurnia mengatakan, dalam proses pengemasan bansos Jabar tahap tiga, pihaknya menyerap sekitar 1.400 tenaga kerja harian di sekitar lokasi gudang milik PT Agro Jabar.

PT Agro Jabar sendiri menggunakan tujuh gudang dalam mengelola paket bansos Jabar tahap III. Ketujuh gudang itu berada di Bandung, Cirebon, Karawang, Garut, Tasikmalaya, Bogor, dan Cianjur.

"Program bansos ini harus dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Dari pada bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar, kami memilih melibatkan banyak pelaku usaha dan UMKM di Jabar," ujarnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini


Disalurkan Sejak 27 Oktober

Untuk diketahui, bansos provinsi tahap III mulai digulirkan secara serentak ke 27 kabupaten/kota di Jabar sejak 27 Oktober 2020 lalu. Total jumlah penerima bansos 1.907.274 KRTS.

Adapun pendistribusian dijadwalkan berlangsung selama 18 hari hingga 13 November 2020. Sebanyak 45,1 persen penerima bansos ada di kawasan Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) dan Bandung raya.

Penerima di Bodebek ada 359.567 KRTS, sementara Bandung raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat ada 499.046 KRTS.

Daerah paling banyak menerima bansos yakni Kota Bandung 9,88 persen. Disusul Kabupaten Bandung (9,26 persen), Kabupaten Bogor (7,55 persen), Kabupaten Bandung Barat (6,32 persen), dan Kabupaten Garut (5,65 persen). Sementara daerah paling sedikit yakni Kabupaten Pangandaran dengan jumlah 0,15 persen dari total KRTS Jabar.

Adapun bansos tahap III berupa uang tunai Rp100.000, sembako senilai Rp250.000 meliputi sarden 155 gram sebanyak 5/4 kaleng, kornet satu kaleng besar/dua kaleng kecil, minyak goreng 1 liter, beras 5 kg, susu 5 pcs, vitamin C 1 paket, gula pasir 1 kg, garam 500 gram, dan masker 4 pcs.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya