Jokowi Minta Mendagri dan Kapolri Perketat Protokol Kesehatan saat Pencoblosan Pilkada

Jokowi tak ingin tahapan Pilkada Serentak 2020 mengganggu pekerjaan besar pemerintah menyelesaikan Covid-19 dan ekonomi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Nov 2020, 10:35 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Sabtu (14/11/2020). (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Kapolri Jenderal Idham Azis serta Satgas Penanganan Covid-19 di daerah untuk memberi perhatian khusus pada proses Pilkada Serentak 2020. Jokowi meminta agar protokol kesehatan Covid-19 diperketat saat hari pencoblosan 9 Desember 2020 mendatang.

"Tegakkan aturan kemudian disiplin protokol kesehatan secara ketat. Terutama nanti pada saat pada hari pencoblosan dan tentu saja pada saat kampanye-kampanye terakhir ini," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Merdeka Jakarta, Senin (23/11/2020).

Jokowi tak ingin tahapan Pilkada Serentak 2020 mengganggu pekerjaan besar pemerintah menyelesaikan Covid-19 dan ekonomi. Pasalnya, dia melihat bahwa saat ini srategi menyeimbangkan gas dan rem sudah mulai terlihat hasilnya.

"Komite Satgas dan seluruh Gubernur agar betul-betul bisa mengatur urusan yang berkaitan dengan Covid-19 dan urusan yang berkaitan dengan ekonomi dalam sebuah keseimbangan yang baik," katanya.

"Karena apa? Strategi mengatur keseimbangan rem dan gas ini saya melihat hasilnya mulai kelihatan," sambung Jokowi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ekonomi Sudah Membaik

Dia menjelaskan bahwa saat ini kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di angka 12,78 persen, lebih rendah dari rata-rata dunia sebesar 28,41%. Sementara, kesembuhan pasien Covid-19 berada di angka 84,03 persen dimana jauh lebih baik dari rata-rata dunia yakni, 69,20 persen.

Selain itu, ekonomi Indonesia juga dinilai sudah membaik meski masih minus 3,49 pada kuartal III 2020. Namun, trennya membaik dibandingkan kuartal II 2020 yang terkontraksi hingga minus 5,32 persen.

Untuk itu, dia meminta para gubernur dan Komite Satgas untuk terus menjaga keseimbangan rem dan gas. Jokowi tak ingin penanganan Covid-19 menjadi kendor sehingga muncul gelombang kedua.

"Strategi yang sejak awal kita sampaikan rem dan gas itu betul-betul diatur betul. Jangan sampai kendor dan juga memunculkan beresiko memunculkan gelombang yang kedua ini yang bisa membuat kita setback, mundur lagi," tutur Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya