Liputan6.com, Washington D.C- Jutaan warga Amerika Serikat melakukan perjalanan dan mengabaikan peringatan tentang risiko Virus Corona COVID-19. Perjalanan itu dilakukan menjelang perayaan Thanksgiving di negara tersebut, di mana warga setempat biasanya melakukan tradisi mudik.
Dikutip dari Channel News Asia, Senin (23/11/2020), kasus Virus Corona COVID-19 di AS telah mencapai 12 Juta pada 21 November 2020, dan diperkirakan melakukan perjalanan untuk perayaan Thanksgiving.
Advertisement
Selain itu, COVID-19 juga telah merengut lebih dari 255.000 nyawa di AS, yang lebih tinggi dibandingkan negara lain di dunia. Jumlah itu pun terus melonjak dan membuat lebih dari 20 negara bagian menerapkan pembatasan baru.
Menurut data dari Administrasi Keamanan Transportasi AS (TSA), yang dikutip Reuters, lebih dari 1 juta orang terbang dari bandara-bandara AS pada 20 November 2020.
Hal itu merupakan angka lalu lintas udara domestik terbesar kedua sejak pandemi, mulai muncul, meskipun adanya peringatan dari pejabat kesehatan setempat tetap berada di rumah.
"Ini adalah kedua kalinya sejak pandemi, penumpang melampaui 1 juta," tulis juru bicara TSA Lisa Farbstein di Twitter, pada 21 November 2020.
Per 20 November, AS juga mencatat kasus harian COVID-19 tertingginya, yakni 196.815 infeksi dalam sehari.
Kendati demikian, otoritas kesehatan AS pun telah memperingatkan bahwa laju penambahan kasus dapat membuat sistem perawatan kewalahan dalam menangani infeksi.
Selain itu, mereka juga memperingatkan warga agar warga tidak bepergian untuk perayaan Thanksgiving.
Namun, cuplikan rekaman video yang beredar di Twitter menunjukkan lebih dari seratus orang mengenakan masker mendatangi gerbang keberangkatan di bandara Sky Harbor di Phoenix, Arizona pada 20 November.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Antrean Panjang di Bandara O'Hare Chicago
Di hari yang sama, antrean panjang juga terlihat di pos pemeriksaan dan kios TSA di bandara O'Hare Chicago.
Laporan stasiun TV lokal WGN mengatakan bahwa kepadatan para penumpang serupa dengan masa sebelum pandemi.
Menurut laporan dari American Automobile Association pada November 2020, jumlah pelancong yang menumpangi pesawat untuk Thanksgiving diperkirakan turun 47,5 persen dari 2019, tetapi meskipun demikian, 2,4 juta orang diperkirakan akan terbang.
Dikatakan juga bahwa jumlah perjalanan dengan mobil hanya turun sekitar 4 persen.
"Bagi mereka yang mempertimbangkan untuk melakukan perjalanan, mayoritas akan pergi dengan mobil, yang memberikan keleluasaan untuk mengubah rencana perjalanan liburan hingga hari keberangkatan," kata wakil presiden senior AAA Paula Twidale dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengeluarkan "imbauan keras" kepada warga agar menahan diri dari semua jenis perjalanan selama perayaan Thanksgiving.
"Kami khawatir dengan peningkatan eksponensial dalam kasus, pasien rawat inap, dan kematian," ungkap pejabat CDC, Henry Walke kepada wartawan.
Tak hanya itu, tujuh gubernur negara bagian Midwestern - Wisconsin, Minnesota, Illinois, Ohio, Kentucky, Indiana dan Michigan - juga meminta warga mereka untuk memperhatikan saran kesehatan selama liburan dan tidak merayakan Thanksgiving dengan orang-orang di luar rumah mereka.
Advertisement