Liputan6.com, Denpasar Bupati Buleleng, Agus Suradyana menunda kedatangan ulama Syekh Ali Jaber ke Kebupaten Buleleng. Pasalnya, Bupati tidak ingin adanya cluster baru penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
Bupati Agus menyatakan menunda kedatangan Syeh Ali Jaber atas kesepakatan bersama Forum Koordinasi Pimpinan daerah (Forkopimda) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buleleng.
“Sesuai instruksi yang dikeluarkan oleh Kapolri, melarang adanya kerumunan untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19,” kata Suradnyana di Buleleng, Senin (23/11/2020).
Baca Juga
Advertisement
Kendati dirinya sangat antusias dengan kedatangan Syekh Ali jaber, namun dirinya mematuhi aturan demi keamanan warganya dari penyebaran Covid-19 dari cluster baru.
Dirinya mengaku telah memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat muslim di Kabupaten Buleleng agar memahami kondisi yang tengah terjadi di era pandemi ini.
“Ketika pandemi Covid-19 dinyatakan selesai dan vaksin sudah berhasil disuntikan kepada seluruh masyarakat, kita akan undang dan bila perlu dalam setahun 3 ustaz pun tidak ada masalah untuk didatangkan,” ucap dia.
Cegah Cluster Covid-19 di Buleleng
Menurut bupati Suradnyana kehadiran ulama seperti Syekh Ali Jaber sangat diperlukan untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan umat beragama khususnya di Kabupaten Buleleng.
"Kehadiran para ulama ini kita harapkan bisa menekan paham radikalisme, dan mampu memberikan pencerahan kepada umat. Kedepannya akan kita hadirkan dalam kesempatan yang lain ketika pandemi ini sudah selesai,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga selaku Takmir Masjid Agung Jami Singaraja Hidayat Achdar menjelaskan bahwa kegiatan mendatangkan ulama Syekh Ali Jaber salah satu upaya membantu perekonomian di Buleleng dengan menghadirkan seorang ulama yang juga dapat mengendorse pariwisata di Buleleng.
“Dengan pertimbangan Bapak Bupati dan Wakil Bupati Buleleng serta seluruh jajaran Forkorpimda Buleleng dimana kondisi masih pandemi kegiatan tersebut ditunda dahulu pelaksanaannya,” kata Achdar.
Ia menambahkan, warga muslim di Buleleng tentu bisa memahami keadaan yang belum aman dari pandemi Covid-19 tersebut.
“Masyarakat sendiri sangat membutuhkan kehadiran dari ulama-ulama yang sejuk sehingga dapat memberikan pemahaman agama dalam menjaga keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia,” kata dia.
Advertisement