Terlalu Banyak Odol hingga Langsung Kumur, Ini Kesalahan Banyak Orang Ketika Sikat Gigi

Menggunakan odol terlalu banyak ternyata juga bisa menjadi kesalahan saat menyikat gigi, yang kerap kita lakukan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Nov 2020, 19:40 WIB
Ilustrasi pasta gigi. (dok. Bruno/Germany/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi sosial media TikTok bisa juga menjadi wadah sumber informasi yang digunakan para ahli kepada banyak orang. Seperti yang dilakukan Dr Gao Jye Teh, seorang dokter gigi asal Malaysia yang mengedukasi pengikutnya terkait cara menyikat gigi yang benar. 

Melansir Channel News Asia, Senin (23/11/2020), dalam videonya, Dr Gao mengatakan bahwa fluorida dalam pasta gigi membutuhkan waktu untuk bekerja, dan berkumur akan menghilangkan fluorida sebelum manfaat perlindungan gigi mulai terasa.

Banyak orang cenderung langsung berkumur usai menyikat giginya. 

"Ini benar karena berkumur dengan air dalam jumlah besar setelah menyikat gigi mengencerkan konsentrasi fluorida pada permukaan gigi dan mengurangi keefektifannya dalam mencegah kerusakan gigi," kata Dr Wong Kuan Yee, pencatat di Departemen Bedah Gigi Rumah Sakit Khoo Teck Puat.

Jika Anda tidak terbiasa dengan rasa berbusa yang tertinggal di mulut, Dr Wong menyarankan untuk membilas dengan volume air yang lebih kecil. Namun, ini tidak disarankan bagi anak kecil untuk mencegah mereka menelan florida. 

Dr Bien Lai, kepala dan konsultan unit pediatrik di Departemen Restoratif Kedokteran Gigi National Dental Centre Singapore (NCDS), memiliki pendapat lain, "Memiliki jumlah pasta gigi yang tepat di mulut selama dua menit akan membantu." 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Terlalu Banyak Pasta Gigi Tidak Baik

Foto Ilustrasi

Bicara soal jumlah pasta gigi, TikToker Dr Gao juga membenarkan bahwa orang cenderung menggunakan pasta gigi terlalu banyak. 

"Yang Anda butuhkan hanyalah pasta gigi berfluoridasi 1.000 ppm seukuran butiran beras untuk anak di bawah tiga tahun," tegas Dr Wong. 

Untuk anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, Anda hanya membutuhkan pasta gigi berfluoride sebesar 1.000 ppm seukuran kacang polong, kata Dr. Lai. 

"Menggunakan seluruh pasta gigi - serupa dengan yang kita lihat di iklan - tidak perlu, dan tidak menambah manfaat apa pun pada kesehatan gigi," kata Dr Yang Jingrong, konsultan unit periodontik di Departemen Restoratif Kedokteran Gigi NDCS.

Tetapi mengapa kita harus membatasi jumlah pasta gigi yang digunakan? 

Coba lihat gigi Anda di cermin. 

Jika Anda melihat bintik-bintik putih atau tepi beku pada enamel gigi Anda, Anda mungkin menderita fluorosis - suatu kondisi yang mengindikasikan konsumsi fluorida dalam jumlah berlebihan saat gigi Anda masih berkembang, kata Dr. Lai. 

Dr Wong menjelaskan bahwa florida yang ada di dalam tubuh digunakan untuk membuat enamel selama pembentukan gigi Anda. Namun, bila ada jumlah florida yang berlebihan, misalnya dari menelan pasta gigi selama menyikat, hal itu menyebabkan fluorosis gigi. 

"Ini akan tampak sebagai perubahan warna buram, coklat atau lubang pada enamel," katanya.

Fluorosis biasanya dimulai pada masa kanak-kanak. 

“Perkembangan mahkota (bagian atas gigi) selesai pada usia sekitar tiga tahun untuk gigi depan permanen atas, dan sekitar sembilan tahun untuk gigi belakang,” kata Dr. Lai. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya