Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan zaman, teknologi dan era yang serba terbuka membuat rentan kehidupan berbangsa. Bila tak disikapi dengan tepat hal ini juga bisa menjadi potensi perpecahan. Terlebih banyaknya oknum dan kepentingan yang tidak senang dengan keutuhan NKRI.
Demikian disampaikan politisi senior yang juga mantan anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Sabam Sirait, saat dihubungi, Senin (23/11/2020).
Advertisement
Karena itu, senator dari daerah pemilihan DKI Jakarta tersebut mengingatkan semua elemen bangsa untuk terus menjunjung nilai persatuan sebagaimana tertuang dalam Pancasila, dan kesatuan yang telah diperlihatkan para pahlawan bangsa.
Kepada generasi penerus bangsa, Sabam berpesan untuk mampu merealisasikan apa yang menjadi cita-cita luhur para pendiri bangsa untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar, majemuk serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
"Dewasa ini menjadi pahlawan tidak lagi harus bertempur di medan perang, terlebih di saat pandemi seperti ini. Kita bisa menjadi pahlawan bagi siapa pun di sekitar kita dengan turut membantu menjalankan instruksi pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19," jelas Sabam.
Secara khusus, Sabam mengapresiasi setinggi-tingginya mereka yang berjuang di garda terdepan dalam menangani Covid-19, baik itu tenaga kesehatan, pemerintah, aparat keamanan, relawan, dan lain sebagainya. Mereka adalah pahlawan yang terus mengorbankan banyak hal untuk membantu masyarakat dan membantu Indonesia.
Tidak lupa Sabam mendorong masyarakat untuk terus bergotong royong dan bergandengan tangan untuk bertahan di masa-masa sulit seperti ini. Setidaknya, dengan taat menjalankan Protokol kesehatan, maka itu sudah membantu meringankan beban mereka yang berjuang di garis depan berperang dengan pandemi Covid-19.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Warisan Semangat Juang
Karena masih di bulan November yang juga dikenang sebagai Hari Pahlawan, Sabam menekankan bahwa kesiapan Bangsa ini untuk menghadapi era yang akan datang harus dibarengi dengan komitmen mengingat pahlawan-pahlawan di masa lampau. Memori tentang perjuangan di masa lalu harus melekat dalam sanubari setiap warga Indonesia.
"Semangat juang para pahlawan terdahulu, yang diwariskan kepada generasi masa kini dan yang akan datang, harus menjadi kekuatan tersendiri menghadapi persaingan global yang sudah di depan mata, dan itu adalah kekuatan yang murni," demikian Sabam memungkasi.
Advertisement