Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Naik ke 5.691,80

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.694, 19 Sedangkan terendah 5.676,72.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Nov 2020, 09:58 WIB
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Sebanyak 229 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Pada pra-pembukaan perdagangan Selasa (24/11/2020), IHSG naik 24,53 poin atau 0,43 persen ke level 5.677,30. Pada awal perdagangan, IHSG terus menguat 38,52 poin atau 0,68 persen ke 5.691,80.

Sementara indeks saham LQ45 juga naik 0,81 persen ke posisi 908,54. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.694, 19 Sedangkan terendah 5.676,72.

Sebanyak 229 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 46 saham melemah dan 156 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 68.845 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1 triliun.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 10 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.113 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri melesat 1,13 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang naik 10,1 persen dan sektor industri dasar yang naik 0,92 persen

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain SMBR naik 18,87 persen ke Rp 945 per lembar saham. Kemudian HITS naik 9,59 persen ke Rp 480 per saham dan PJAA naik 9,24 persen ke Rp 650 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain KOTA turun 6,73 persen ke Rp 194 per lembar saham, HDIT yang turun 6,63 persen ke Rp 310 per lembar saham dan PRIM turun 6,50 persen ke Rp 230 per saham.

Mengutip riset Ashmore, Bursa saham AS menghijau pada penutupan perdagangan Senin karena sentimen positif dari hasil uji coba vaksin Covid-19.

Dengan adanya vaksin tersebut akan mendorong aktivitas ekonomi sehingga mendukung perusahaan-perusahaan untuk melakukan ekspansi.

Selain itu, kenaikan bursa saham AS juga didorong oleh langkah Presiden terpilih Joe Biden menunjuk mantan Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen untuk menjadi Menteri Keuangan.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penutupan Kemarin

Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setelah dibuka di zona hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (23/11/2020), IHSG ditutup naik 81,1 poin atau 1,46 persen ke posisi 5.652,76. Sementara, indeks saham LQ45 juga naik 1,89 persen ke posisi 901,66.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.652,76 dan terendah 5.583,33.

Pada sesi penutupan pedagangan, 321 saham perkasa sehingga membawa IHSG di zona hijau. Sementara itu, sebanyak 147 saham melemah dan 158 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham sangat ramai. Total frekuensi perdagangan saham 981.850 kali dengan volume perdagangan 23,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,2 triliun.

Investor asing jual saham Rp 295,26 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.167.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 3,2 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan yang melesat 2,69 persen dan sektor infrastruktur naik 2,58 persen.

Saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain RELI yang naik 24,81 persen ke Rp 332 per lembar saham. Kemudian SMBR yang naik 23,26 persen ke Rp 795 per lembar saham dan MTSM yang yang naik 22,83 persen ke Rp 226 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain PPGL yang melemah 10 persen ke Rp 198 per lembar saham. Kemudian KMDS turun 6,91 persen ke Rp 458 per lembar saham dan BRAM turun 6,86 persen ke Rp 4.750 per lembar saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya