Liputan6.com, Surabaya - Mantan artis Ibu kota dan sekaligus anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka alias Oneng blusukan ke kampung Jambangan III Stren Kali Surabaya, Jawa Timur pada Senin, 23 November 2020.
Oneng berpesan kepada relawan Laskar Juang Rieka Diah Piyaloka dan masyarakat Surabaya agar memilih pemimpin dengan penuh prinsip. "Intinya bahwa nasib Surabaya harus di tangan warga Surabaya. Memilih jangan karena dibayar," ujar dia.
Oneng juga mengajak warga Surabaya memenangkan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, nomor urut satu, Eri Cahyadi-Armudji sebagai keberlanjutan masa depan Kota Pahlawan.
Baca Juga
Advertisement
Oneng mengatakan, pembangunan di Surabaya tidak lepas dari peran Eri Cahyadi sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) saat itu.
"Apa yang sudah terjadi di Surabaya ada sumbangsih mas Eri di sana. Perlu ada perbaikan, iya. Warga Surabaya harus teguh, ini bukan pesta lima tahunan Anda di bayar terus memilih dan selesai, tapi ini untuk masa depan Surabaya lima tahun ke depan," ujar dia.
Dia memastikan, bila Eri Cahyadi terpilih dalam Pilkada Surabaya 9 Desember 2020, program bantuan sosial akan semakin masif dan tepat sasaran.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Persiapkan Sistem Data Kelurahan yang Akurat
Eri Cahyadi, kata dia, juga tengah mempersiapkan sistem data kelurahan yang akurat dan menjadi prioritas sehingga program sosial tepat sasaran.
Selain program pembangunan, Rieke juga memberi catatan pada nilai nilai toleransi yang terbangun bagus di Surabaya semasa Bambang DH sampai Tri Rismaharini. "Toleransi yang selalu menjadi percontohan itu bakal dilanjutkan oleh Eri Cahyadi," ujar dia.
Sementara itu, Suliati (50), warga Stren Kali Jambangan III, berharap kepemimpinan Kota Surabaya dilanjutkan oleh orang yang peduli seperti Risma. Dia tidak ingin program permakanan lansia yang selama ini direalisasikan Pemkot Surabaya dihentikan.
Ia mengaku sangat merasakan program itu, karena ayahnya yang berusia 80 tahun mendapat program permakanan dari Pemkot Surabaya.
"Harus dilanjutkan program permakanan. Pemimpinnya nanti harapan kami seperti bu Risma. Jambangan jadi bersih dan memperhatikan lansia," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement