Jangan Gunakan Piyama Lebih dari 2 Malam Jika Tak Ingin Hal Ini Terjadi

Kebanyakan wanita memiliki beberapa pasang piyama, tapi cenderung lupa sudah berapa lama mereka menggunakannya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Nov 2020, 20:10 WIB
Ilustrasi piyama. (dok. Foto C. Z. Shi/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta- Rata-rata pria mengganti piyamanya setiap 13 kali pakai. Wanita biasanya menunggu selama 17 kali sebelum akhirnya menyingkirkan piyama itu ke tempat pencucian.

Kebanyakan wanita memiliki beberapa pasang piyama dan cenderung lupa sudah berapa lama mereka menggunakannya.

Meskipun tidur dengan setelan piyama yang sudah usang mungkin tampak tidak berbahaya, hal itu dapat ternyata menimbulkan beberapa konsekuensi yang mengkhawatirkan.

Berikut ini dirangkum dari Bright Side, Selasa (24/11/2020), hal yang bisa terjadi jika piyama lama yang tak dicuci masih digunakan untuk tidur:


1. Anda tidur di lingkungan yang tidak sehat

Ilustrasi Mendapat Mimpi Buruk Credit: pexels.com/pixabay

Piyama menempel di kulit. Jika Anda mengenakan kain yang sama berulang kali, bakteri dan sel kulit mati dapat mulai terkumpul di pakaian Anda.

Meskipun Anda mencuci seprai secara teratur, kesegarannya tidak akan bertahan lama karena bersentuhan langsung dengan pakaian tidur yang tidak dicuci. Mengenakan piyama yang sama setiap malam dapat menyebabkan infeksi yang sulit diobati.


2. Anda dapat memindahkan mikroba ke pakaian lain

Ilustrasi tidur, bermimpi. (Gambar oleh 溢 徐 dari Pixabay)

Saat Anda meletakkan piyama Anda di mesin cuci, bakteri di atasnya dapat ditularkan ke semua kain lainnya saat mencuci. Jika Anda telah mengenakan pakaian tidur selama 2 minggu berturut-turut, mencuci tidak akan dapat menghilangkan sebagian besar mikroba dan akan berpindah ke pakaian lain yang bersentuhan dengan kulit.

 


3. Mempengaruhi kualitas tidur

Ilustrasi Tidur Credit: pexels.com/pixabay

Sama seperti seprai yang baru dibersihkan dapat membuat Anda merasa rileks, tidur dengan pakaian tidur yang bersih membuat Anda merasa segar.

Tidur mengenakan piyama yang berkeringat dapat membuat Anda terjaga di malam hari dan merasa gatal.


4. Dapat memperburuk alergi

Ilustrasi tempat tidur | Pixabay.com

Jika Anda alergi debu atau memiliki gangguan pernapasan lainnya, tidur dengan piyama lama dapat menyebabkan gangguan serius.

Tungau debu memakan serpihan kulit mati, sehingga tertarik ke kasur dan pakaian tidur Anda, lalu menyebabkan masalah pernapasan. Jika Anda alergi debu, lebih baik Anda mengganti piyama setidaknya dua malam sekali.


5. Menyebabkan jerawat

Ilustrasi tidur (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Jika Anda tidak mengganti pakaian tidur, bakteri dan sel kulit mati akan menumpuk di kain.

Pada malam hari, itu akan menekan pori-pori Anda, menghalangi mereka dan menyebabkan jerawat. Saat Anda berkeringat saat tidur, piyama Anda menyerap keringat, menyebabkan jerawat.

 


6. Baunya tidak enak

Ilustrasi tidur, mimpi kalajengking. (Photo by Free-Photos on Pixabay)

Pakaian tidur Anda menyerap keringat, menciptakan iklim mikro yang sempurna untuk bakteri. Mereka tumbuh subur di tempat yang lembab dan gelap, menciptakan bau tak sedap dan mengganggu tidur Anda.


7. Melemahkan sistem kekebalan

Ilustrasi orang tidur. (dok. Manbob86/Pixabay/ Tri Ayu Lutfiani)

Saat Anda mengenakan piyama yang sama setiap malam, sistem kekebalan Anda terus melawan mikroba, komplikasi pernapasan, dan alergi. Semua faktor tersebut dapat melemahkan pertahanan tubuh Anda, sehingga lebih sulit untuk melindungi Anda dari virus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya