Strategi Tokopedia dan Gojek Perkuat Bisnis Digital selama Pandemi

Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan tidak hanya dari gaya hidup, tapi juga mendorong pelaku bisnis berinovasi untuk terus berkembang.

oleh Andina Librianty diperbarui 24 Nov 2020, 14:37 WIB
Logo Tokopedia. (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan tidak hanya dari gaya hidup, tapi juga mendorong pelaku bisnis berinovasi untuk terus berkembang. Berbagai strategi pun dilakukan agar tetap bisa kompetitif.

Vice President Tokopedia, Kevin Mintaraga, mengungkapkan selama pandemi ini pihaknya masih terus berusaha menggandeng pelaku bisnis offline dan online. Dalam hal ini tidak hanya mendorong lebih banyak pebisnis offline beralih ke digital, tapi juga memastikan bisnis mereka tetap berjalan dengan baik terutama selama pandemi.

"Kami melihat bisnis offline dan online harus bekerja sama, saling melengkapi. Kami tidak begitu melihat ini sebagai pendekatan berbeda, karena faktanya kami juga memiliki banyak inisiatif offline untuk memberdayakan pelaku bisnis offline," kata Kevin dalam acara MMA Impact Indonesia 2020 pada Selasa (24/11/2020).

Tokopedia menyadari saat ini banyak pemain offline ingin mengeksplorasi dan menumbuhkan bisnis secara online. Oleh sebab itu, kata Kevin, tim Tokopedia selama pandemi ditingkatkan khususnya tim merchant, untuk memastikan bisa membantu pebisnis yang ingin mengadopsi bisnis digital.

"Kami terus menjalin kerja sama dengan mereka (merchant), selain itu kami juga bekerja sama dengan pemerintah," tuturnya.

Salah satu bentuk upaya tersebut adalah ketika Tokopedia menggelar bazar buku Big Bad Wolf beberapa waktu lalu. Bazar buku tersebut biasanya digelar secara offline, tapi pada tahun ini tidak bisa dilakukan karena pandemi.

"Kami terus mengeksplor bagaimana bisa membantu mereka (bisnis) beralih ke online dengan platform kami," sambung Kevin.


Langkah Serupa

Langkah serupa juga dilakukan Gojek. Chief Commercial Officer GoJek, Antoine De Carbonnel, mengatakan layanan ride-hailing tersebut terus berupaya untuk mendukung para mitra merchant dan driver khususnya selama pandemi Covid-19.

Pihaknya terus memperomosikan faktor keamanan dan keselamatan bagi merchant, driver, dan juga pengguna. Selain itu, perusahaan juga mengakselerasi pengembangan pertumbuhan dengan berbagai strategi untuk menjangkau lebih banyak konsumen, termasuk dengan peluncuran berbagai produk baru.

"Bagi kami ini tentang bagaimana memperluas channel berbeda yang sudah ada, dan produk baru apa yang harus dibuat untuk membantu merchant di tengah pandemi ini secara fundamental," jelas Antoine.

 


Industri Kesehatan

Pandemi Covid-19 membuat akses terhadap layanan digital mengalami peningkatan disebabkan keterbatasan interaksi sosial secara fisik. Oleh sebab itu, lini bisnis lain harus berinovasi untuk bisa membuat bisnisnya terus berjalan, dan bahkan lebih baik.

PT Combiphar yang berada di industri kesehatan pun menyadari hal tersebut. Senior Vice President PT Combiphar, Weitarsa Hendarto, mengatakan Combiphar saat ini memperkuat aktivitas pemasaran digital daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan aktivitas masyarakat di ranah digital yang mengalami peningkatan selama pandemi.

"Saat disituasi ini, konsumen lebih banyak berada di digital. Sebagai perusahaan, kami memastikan konsumen harus peduli dengan kondisi saat ini dan memperkuat aktivitas pemasaran digital kami daripada sebelumnya," kata Weitarsa.

(Din/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya