Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut, tidak ada isu gangguan keamanan yang menonjol jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang tinggal dua pekan lagi.
Kemendagri juga mengklaim, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) terpantau semakin tinggi, sementara indeks kerawanan terus menurun jelang pemungutan suara Pilkada Serentak 2020.
Advertisement
"Ini turut mendukung kondusifitas iklim Pilkada dalam bentuk menurunnya indeks kerawanan di satu pihak dan naiknya public trust terhadap kualitas Pilkada di pihak lain," ujar Staf Khusus Menteri Dalam Negeri, Kastorius Sinaga dikutip dari siaran persnya, Selasa (24/11/2020).
Menurut dia, tingkat pelanggaran protokol kesehatan di hari-hari terakhir masa kampanye berhasil ditekan di angka yang relatif rendah. Dengan situasi yang kondusif dan aman Covid-19, Kemendagri optimistis partisipasi politik pada Pilkada 2020 akan tinggi.
"Pelanggaran hanya 2,2 persen merupakan tingkat pelanggaran yang relatif kecil, dengan peserta kampanye tatap muka melebihi sedikit 50 orang namun tidak sampai terjadi kerumunan," katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jaga Iklim Politik dan Patuhi Protokol Kesehatan
Kastorius pun meminta semua elemen masyarakat di daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2020, untuk tetap menjaga iklim politik dan tidak kendor untuk mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga tak berkerumun.
"Kami mengimbau agar seluruh warga untuk menghindari penyebaran hoaks," ucapnya.
Seperti diketahui, Pilkada Serentak 2020 akan digelar di 270 wilayah di Indonesia meliputi, 9 Provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Pemungutan suara Pilkada 2020 mulanya akan digelar pada 23 September. Namun, hari pencoblosan diundur menjadi 9 Desember 2020 akibat Covid-19.
Advertisement