Indonesia-CEPI Teken Kesepakatan Kerja Sama Vaksin COVID-19 Terjangkau

Hari ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia melakukan Penandatanganan Perjanjian Kontribusi Bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Coalition for Epidemic Prepared Innovations (CEPI).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Nov 2020, 16:10 WIB
Hari ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia melakukan Penandatanganan Perjanjian Kontribusi Bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Coalition for Epidemic Prepared Innovations (CEPI) (Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta- Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk menghambat penyebaran Virus Corona COVID-19 yang hingga saat ini telah menyerang ratusan ribu WNI baik di dalam maupun luar negeri.

Sebagai langkah menjalankan komitmen tersebut, pemerintah terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengupayakan penyediaan vaksin COVID-19 yang mudah dijangkau.

Hari ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia melakukan Penandatanganan Perjanjian Kontribusi Bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Coalition for Epidemic Prepared Innovations (CEPI).

"Kasus Corona COVID-19 terus meningkat dengan kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya. Kita membutuhkan tindakan yang kuat untuk mengalahkan virus ini yang tercermin tidak hanya dalam kata-kata dan pernyataan tetapi juga dalam tindakan dan perbuatan," ujar Menlu Retno Marsudi dalam press briefing virtual usai penandatanganan perjanjian pada Selasa (24/11/2020).

"Indonesia memilih untuk melakukan pembicaraan dan berkontribusi sesuai kapasitasnya. Vaksin yang diperoleh dari hubungan multilateralisme akan melindungi warga dunia. Kami memberi contoh. Termasuk melalui penandatanganan Bilateral Perjanjian Kontribusi dengan CEPI hari ini," jelasnya.

Menurut Menlu Retno Marsudi, ada dua alasan mengapa kolaborasi dengan CEPI dinilai penting. Pertama, ini memungkinkan Indonesia memberikan kontribusi konkret untuk vaksin COVID-19 bagi semua orang.

"Kami telah memperjelas posisi kami sejak awal pandemi ini. Semua negara berhak mendapatkan akses yang adil, terjangkau, dan merata," ujar Retno.

"Tanpa itu, negara berkembang akan berada dalam risiko tertinggal. Ini akan memperpanjang pandemi, bukannya mengakhirinya," jelas Menlu Retno.

Simak video pilihan di bawah ini:


Kolaborasi CEPI - Bio Farma

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

CEPI telah memilih Bio Farma untuk berpartisipasi dalam produksi global. Ini menunjukkan industri farmasi Indonesia sangat besar dan memiliki potensi.

"Di bawah mekanisme CEPI, industri farmasi kita bisa menjadipemain penting dalam jaringan vaksin global. Ini membawa saya ke poin KEDUA saya. Kolaborasi kita dengan CEPI akanmemperkuat ketahanan kesehatan nasional kita," jelas Menlu Retno Marsudi.

"Ini adalah tujuan strategis jangka panjang kami sebagai anggota CEPI. Kolaborasi dengan CEPI akan memberikan dampak baik industri kesehatan kita."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya