Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bercerita soal kunjungannya ke Amerika Serikat pekan lalu.
Pertemuan penting digelar saat itu, salah satunya kunjungan kerja ke White House, istana presiden AS Donald Trump. Luhut bilang, AS mengapresiasi banyak hal dari Indonesia.
Advertisement
"Salah satu yang diapresiasi adalah kepemimpinan Jokowi dan penanganan Covid-19 yang dianggap sangat bisa untuk dicontoh," kata Luhut dalam webinar CEO Networking, Selasa (24/11/2020).
Selain itu, dari aspek ekonomi, Luhut berbincang soal pemeliharaan sisi fiskal dan moneter Indonesia. Dirinya juga berbincang dengan Wakil Presiden AS Mike Pence soal vaksin.
"Tadi malam kami sudah follow up dengan video call dengan Secretary of Health-nya dia Bob dan dengan Wakil Menteri BUMN Budi Sadikin dan juga BPOM untuk mereka juga untuk membuat Pfizer kerja sama dengan PT Bio Farma kita," ujar Luhut.
Lebih dari itu, Luhut juga mengungkapkan maksud dan tujuannya datang ke White House, yaitu untuk memberikan ucapan terima kasih dari Jokowi terhadap Trump atas dedikasi dan kerja sama selama 4 tahun.
"Saya bilang, itu adalah budaya kami menyampaikan rasa terima kasih, penghargaan terhadap teman kerja yang sebentar lagi akan menyelesaikan tugasnya," katanya.
Tak lupa, Jokowi juga berterima kasih atas kesepakatan Generalized System of Preferences (GSP). Untuk Sovereign Wealth Fund, Luhut bilang Indonesia telah menandatangani kerja sama dengan IDFC dengan nominal USD 2 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Vaksinasi Covid-19 dan UU Cipta Kerja jadi Kunci Pemulihan Ekonomi di 2021
Dunia usaha tengah menunggu kepastian vaksinasi covid-19. Dengan adanya kepastian tersebut, dunia usaha akan lebih mudah menyusun rencana usahanya dalam membantu pemulihan ekonomi nasional.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menjelaskan, vaksinasi terkait dengan konsumsi masyarakat. Terlebih, konsumsi memiliki porsi besar dalam perekonomian Indonesia.
"Dengan vaksinasi ini kalau kita lihat relate-nya ke konsumsi. Kita ketahui konsumsi kurang lebih kontribusinya 56-57 persen dari perekonomian kita," ujar dia dalam Economic Outlook 2021: Memacu Pertumbuhan di Tengah Pandemi, Selasa (24/11/2020).
Disamping itu, Rosan juga menyebutkan efektivitas implementasi Undang-undang Cipta Kerja sebagai salah satu kunci pemulihan ekonomi khususnya dunia usaha.
"Kami melihatnya game changer di 2021 ada dua. Satu vaksinasi. Dua, UU Cipta Kerja,” ujar dia.
Rosan menjelaskan, adanya vaksinasi akan menekan ketidakpastian dan memunculkan optimisme dunia usaha, sekaligus menggugah kepercayaan masyarakat untuk spending. Sehingga roda perekonomian dapat berputar dan perlahan pulih.
Sementara melalui UU Cipta Kerja, Rosan mengaitkannya dengan investasi. Dalam catatannya, kontribusi investasi pada perekonomian Indonesia adalah sebesar 30-31 persen. Sehingga melalui UU ini diharapkan dapat meraup investasi untuk pemulihan ekonomi nasional.
"Dengan itu, harapannya kepercayaan ada, beban usaha berkurang, iklim investasi meningkat, produktivitas meningkat dan ujungnya lapangan kerja tercipta lebih baik. Oleh karena itu harapannya ini akan lebih memberikan kepastian di dalam negeri. Insyaallah dengan UU cipta kerja ini bisa jadi game changer kedua melalui investasi," kata dia.
Advertisement