Liputan6.com, Jakarta- Salah satu langkah untuk membasmi penyebaran Virus Corona COVID-19 kembali dilakukan oleh sejumlah negara. Penggunaan vaksin dianggap sebagai jalan terbaik untuk menghambat penyebaran di samping jaga jarak dan penggunaan masker.
Baca Juga
Advertisement
Empat negara ini telah siap. Siap untuk melakukan vaksinasi pada warganya. Diprediksi akan dilakukan bulan depan pada bulan depan.
Sejumlah negara ini memproduksi vaksin dan telah mendapatkan hasil uji coba yang mengatakan tingkat efisiensinya telah melebihi 90 persen.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (24/11/2020), berikut 4 negara yang siap menyuntikkan vaksin warganya bulan depan atau per Desember:
1. Inggris
Badan kesehatan nasional Inggris (NHS) menyatakan siap untuk memulai program vaksinasi COVID-19 bulan depan, jika disetujui oleh regulator --kata sekretaris kesehatan negara itu.
Berbicara pada konferensi pers di Downing Street pada Jumat 20 November 2020, Sekretaris NHS Matt Hancock mengungkapkan bahwa pemerintah sekarang telah mengambil "langkah pertama" untuk mengesahkan otorisasi penggunaan vaksin COVID-19 di Inggris.
Para menteri telah secara resmi meminta Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) untuk menilai vaksin Pfizer / BioNTech untuk digunakan di Inggris, demikian seperti dikutip dari Sky News.
Vaksin hasil kerja sama perusahaan Amerika Serikat dan Jerman itu telah menunjukkan tingkat kemanjuran 95 persen dalam studi klinis fase 3.
Advertisement
2. Amerika Serikat
Warga Amerika Serikat diprediksi akan mendapatkan vaksin COVID-19 pertama kali pada 11 Desember 2020, menurut kepala program vaksin Virus Corona AS. Sejumlah media menyebut 12 Desember.
Dikutip dari laman BBC, Dr Moncef Slaoui mengatakan, pihak terkait rencananya akan mengirimkan vaksin dalam waktu 24 jam setelah vaksin disetujui.
Komentar itu muncul di tengah lonjakan kasus Virus Corona COVID-19 di seluruh negeri.
Vaksin, yang membutuhkan dua dosis pada satu orang telah terbukti 95 persen efektif. Pfizer berharap dapat memproduksi hingga 50 juta dosis vaksin COVID-19 pada akhir tahun ini.
Komite penasihat vaksin Food and Drug Administration (FDA) akan bertemu pada 10 Desember untuk membahas apakah akan mengotorisasi vaksin. Vaksin akan didistribusikan berdasarkan populasi setiap negara bagian.
3. Jerman
Pemerintah Jerman akan mulai menyuntikkan vaksin COVID-19 ke warganya paling cepat pada Desember 2020. Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn.
"Ada alasan untuk merasa optimistis bahwa akan ada persetujuan vaksin di Eropa tahun ini," kata Spahn saat wawancara bersama grup penerbitan Redaktions Netzwerk Deutschland.
Spahn mengatakan, dirinya telah meminta negara bagian federal Jerman untuk menyediakan pusat vaksinasi COVID-19 pada pertengahan Desember dan bahwa ini berjalan dengan mulus.
"Saya lebih memilih menyediakan pusat vaksinasi dalam beberapa hari lebih awal ketimbang vaksin yang disetujui yang tidak langsung digunakan."
Jerman mengamankan lebih dari 300 juta dosis vaksin COVID-19 melalui Komisi Eropa, opsi bilateral dan kontrak, kata Spahn. Menurutnya, ini lebih dari cukup dan bahkan tersisa untuk berbagi dengan negara lain.
Advertisement
4. Rusia
Presiden Rusia memperkirakan vaksinasi massal terhadap virus corona akan dimulai di negara itu pada akhir tahun 2020.
Berbicara di VTB Capital Russia Calling! Forum Investasi di Moskow, Vladimir Putin mengatakan, vaksin tersebut telah dikirimkan ke semua wilayah Rusia.
"Semua daerah sudah mendapat vaksin ini. Saya berharap bisa mulai vaksinasi massal akhir tahun ini. Mitra pertama kami yang menerima vaksin ini adalah Belarusia," ujarnya, demikian dikutip dari laman aa.com.
Putin menekankan bahwa persyaratan utama dari vaksin virus corona adalah efisiensi dan keamanan dan kedua vaksin Rusia tersebut memenuhi persyaratan tersebut. Ia juga mengumumkan bahwa vaksin ketiga akan segera didaftarkan.
Pada 11 Agustus, Rusia mengeluarkan registrasi bersyarat sementara untuk vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology.
Registrasi semacam ini dikeluarkan untuk obat-obatan yang vital bagi kesehatan masyarakat dalam keadaan darurat seperti pandemi virus corona.