Diundang Putra Mahkota, PM Israel Bakal Segera Kunjungi Bahrain

PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan mengunjungi Bahrain segera atas undangan Putra Mahkota Salman al-Khalifa.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Nov 2020, 08:03 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu memberi sambutan saat peresmian Kedubes Guatemala di Yerusalem, Rabu (16/5). Netanyahu menyebut peresmian tersebut adalah tepat karena Guatemala menjadi negara kedua yang mengakui Israel pada 1948. (Ronen Zvulun/Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Selasa, 24 November 2020 bahwa ia akan mengunjungi Bahrain "segera" atas undangan Putra Mahkota Salman al-Khalifa.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (25/11/2020) Bahrain mengikuti Uni Emirat Arab dalam normalisasi hubungan dengan Israel.

Imi merupakan kesepakatan yang ditengahi oleh Amerika Serikat, menandai penyelarasan strategis Timur Tengah melawan Iran.

Pergeseran itu membuat marah orang-orang Palestina yang menuntut pemulihan hubungan regional semacam itu.

"Kami berdua sangat bersemangat untuk membawa perdamaian kepada rakyat dan negara kami dalam waktu yang sangat singkat. Itu sebabnya dia (al-Khalifa) mengundang saya untuk datang segera guna kunjungan resmi di Bahrain dan saya akan melakukannya dengan senang hati," Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan tentang panggilan telepon yang dia lakukan dengan putra mahkota.

Delegasi Bahrain pertama mengunjungi Israel Rabu lalu.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Perjalanan PM Israel ke Arab Saudi

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membahas konferensi kesehatan tahunan di Tel Aviv pada 27 Maret 2018. (AFP PHOTO / JACK GUEZ)

Pada Senin 23 November, seorang pejabat Israel dan media lokal mengatakan Netanyahu diam-diam telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada Minggu sebelumnya untuk melakukan pembicaraan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud membantah pembicaraan semacam itu terjadi. Netanyahu tidak mengkonfirmasi atau membantah laporan tersebut.

Sejak September 2020, pemerintahan Trump telah menengahi perjanjian dengan Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Sudan untuk menormalkan hubungan mereka dengan Israel.

Meskipun pejabat Gedung Putih mengatakan lebih banyak negara sedang mempertimbangkan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, perkembangan lebih lanjut tampaknya tidak mungkin sebelum Presiden terpilih Joe Biden menjabat pada 20 Januari dan menetapkan kebijakan pemerintahannya tentang Iran.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya