Kasus Covid-19 Berpotensi Naik 3 Kali Lipat saat Libur Panjang Akhir Tahun

Wiku menjelaskan libur panjang Idul Fitri dari 22-25 Mei 2020, membuat kasus positif corona di Indonesia naik 69 persen hingga 93 persen pada 28 Juni.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 24 Nov 2020, 20:45 WIB
Penumpang berjalan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Rabu (28/10/2020). PT Angkasa Pura II menyebutkan ada 50.000 penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Soetta untuk berpergian saat libur panjang pada hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa libur panjang akhir tahun berpotensi meningkatkan kasus virus corona tiga kali lipat dibandingkan libur panjang sebelumnya. Hal ini dikarenakan jumlah hari libur panjang saat akhir tahun 2020 lebih banyak.

"Libur panjang akhir tahun 2020 memiliki durasi yang lebih panjang, dan dikhawatirkan berpotensi menjadi manifestasi perkembangan kasus menjadi 2 bahkan 3 kali lipat lebih besar dari masa libur panjang sebelumnya," jelas Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (24/11/2020).

Dia memaparkan data kenaikan kasus positif Covid-19 di tiga periode libur panjang. Wiku menjelaskan libur panjang Idul Fitri dari 22-25 Mei 2020, membuat kasus positif corona di Indonesia naik 69 persen hingga 93 persen pada 28 Juni.

Adapun libur panjang HUT ke-75 RI dari 20-23 Agustus 2020 berdampak ke peningkatan kasus positif sebesar 58 persen sampai 118 persen. Lonjakan kasus ini terlihat pada pekan 1 hingga 3 September 2020.

Sementara itu, libur panjang akhir Oktober lalu membuat kasus Covid-19 melonjak hingga 22 persen. Wiku mengatakan data ini menjadi evaluasi pemerintah untuk mengantisipasi munculnya klaster libur panjang.

Menurut dia, kenaikan kasus positif ini disebabkan masyarakat yang tak disiplin menerapkan protokol kesehatan saat menghabiskan waktu libur panjang di luar rumah. Untuk itu, masyarakat diminta disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tak berkerumun.

"Untuk mengantisipasi ini, saya selalu menekankan pentingnya disiplin terhadap protokol kesehatan serta selalu menghindari kerumunan dalam setiap kegiatan," ucap Wiku.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jumlah Libur Panjang

Pemerintah saat ini tengah mengkaji jumlah libur panjang akhir tahun 2020 untuk mencegah angka kasus Covid-19 melonjak. Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya meminta agar jumlah libur panjang akhir tahun dikurangi.

"Pada prinsipnya apa pun keputusan yang diambil pemerintah maka keputusan ini selalu mengutamakan keselamatan masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19," tutur Wiku.

Seperti diketahui, libur Natal dan Tahun Baru 2020 tadinya akan digabung dengan Cuti Bersama Idul Fitri yang digeser ke akhir tahun pada 28-31 Desember 2020. Libur Hari Raya Natal sendiri jatuh pada 24-25 Desember. Kemudian, hari libur masih ditambah tanggal merah pada 1 Januari 2021.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya