Liputan6.com, Jakarta - Ashanty merasa prihatin dengan kasus hukum yang menimpa keponakannya, Millen Cyrus alias Muhammad Millendaru Prakasa. Seperti diketahui, selebgram ini ditangkap polisi pada akhir pekan lalu karena sabu.
Sesaat setelah mendengar kabar penangkapan Millen Cyrus, Ashanty langsung teringat almarhum kakaknya, yang tak lain adalah ayahanda Millen yang meninggal 2018 silam.
"Pertama kali waktu dengar ini yang terpikir pasti almarhum. Aku orangnya kalau denger ini pasti yang keingat almarhum mama, almarhum papanya," kata Ashanty di kanal YouTube The Hermansyah A6, Selasa (24/11/2020).
"Bagaimana pun pasti enggak nyaman, apalagi berita di mana-mana, disebut keponakan aku gini, gini. Dan aku juga enggak mau lepas diri bahwa ini urusan dia, ya enggak bisa gitu," sambungnya.
Baca Juga
Advertisement
Mendampingi
Ya, Ashanty tidak akan lepas tangan. Dia dan kelurga besar akan mendampingi Millen Cyrus menghadapi kasus hukumnya hingga usai.
"Bagaimana pun dia adalah keluarga kita, dan apa yang terjadi pasti ini adalah kekhilafan dia. Semoga ke depan dia akan lebih berhati-hati. Karena namanya lingkungan, pergaulan, kita enggak pernah tahu. Kita dampingi dia dalam proses hukum," tuturnya.
Advertisement
Rehabilitasi
Ibu dari empat orang anak ini juga berharap agar keponakannya itu bisa direhabilitasi. Sebab, ia meyakini bahwa Millen Cyrus hanyalah pengguna dan bukan pengedar.
"Kami juga memohon agar Millen bisa direhabilitasi karena dia bukan pengedar tapi pengguna. Pastinya sebelum rehabilitasi dengan berhari-hari di kepolisian tentu tidak mudah dan tidak nyaman buat dia," ucapnya.
Permohonan Maaf Millen
Sementara itu, Millen juga sudah menyampaikan permintaan maaf kepada pihak keluarganya di hadapan awak media.
"Saya meminta maaf sama mama dan keluarga besar saya. Saya mengaku salah banget, jangan di tiru," kata Millen Cyrus, sambil menangis saat jumpa pers di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (23/11/2020).
Advertisement