Ketika Taman Rekreasi Menggeliat di Kutai Kartanegara

Selama masa pandemi Covid-19 bermunculan tempat wisata baru di Kutai Kartanegara yang berdampak terhadap pendapatan masyarakat.

oleh Abdul Jalil diperbarui 06 Jan 2021, 21:45 WIB
Wisata taman rekreasi menjadi tempat yang paling diburu wisatawan saat ini di Kutai Kartanegara.

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat banyak sektor ekonomi bertumbangan, termasuk pariwisata. Sejak penerapan adaptasi kebiasaan baru, sektor ekonomi paling menggeliat di Kabupaten Kutai Kartanegara adalah pariwisata.

Sejumlah taman rekreasi bermunculan di banyak tempat. Tak hanya itu, selama masa karantina, sejumlah tempat wisata punya waktu untuk mempercantik dan merenovasi fasilitas wisatanya.

Salah satu contohnya adalah pantai Panrita Lopi di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara. Saat adaptasi kebiasaan baru mulai diterapkan, pantai ini tak pernah sepi pengunjung.

Pengelola Pantai Panrtia Lopi, Ahmad, mengaku jumlah kunjungan alami peningkatan, bahkan lebih tinggi dari sebelum masa pandemi. Tempat-tempat rekreasi seperti pantai, kini menjadi lokasi wisata paling diburu.

“Bahkan setelah sempat lockdown tiga bulan kemudia dibuka itu kunjungan luar biasa, bahkan bertambah sampai 70 persen,” kata Ahmad, Selasa (25/11/2020).

Dia menambahkan, sebelumnya saat libur hari raya hingga tahun baru jumlah kunjungan ke pantai ini mencapai 2 ribu. Setelah new normal diterapkan, kunjungan wisatawan di hari biasa bisa tembus 1.500 orang.

“Tentu saja kita siapkan segala sesuatunya agar memenuhi protokol kesehatan. Kita siapkan semuanya sesuai apa yang diinstruksikan pemerintah,” katanya.

Simak juga video pilihan berikut


Inisiatif Warga Membangun Taman Rekreasi

Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara Tauhid Afrilian Nur.

Saat pengetatan aktivitas sosial akibat pandemi, banyak pengelola taman rekreasi yang merenovasi dan melengkapi fasilitas di tempat usaha mereka. Sementara itu, taman rekreasi baru juga bermunculan.

Taman rekreasi itu dikelola oleh perseorangan, kelompok masyarakat, hingga pemerintah desa. Semuanya seolah menawarkan fasilitas hiburan yang menarik dan unik dengan tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Pariwisata Kutai Kartanegara Tauhid Afrilian Nur menyebutkan pihaknya sangat mengapresiasi masyarakat yang membuka usaha di bidang wisata ini.

“Memang kami catat selama pandemi Covid ini bermunculan beberapa tempat wisata baru seperti Taman Gubang maupun Kembang Jaong,” kata Tauhid saat berkunjung ke Taman Rekreasi Kembang Jaong akhir pekan lalu.


Apresiasi Pemerintah

Taman rekreasi tumbuh pesat di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Banyaknya bermunculan tempat wisata baru sangat diapresiasi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengingat sektor ini bisa membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja sangat dibutuhkan untuk tenaga kerja yang terdampak Covid-19.

“Banyak sekali ide yang muncul dan masyarakat sangat bergairah sekali di sektor pariwisata ini. Ini sangat mendukung program pemerintah bahwa prioritas utama kita nomor tiga dalam RPJMD adalah sektor wisata,” kata Tauhid.

Pertumbuhan tempat wisata sekaligus meningkatnya kunjungan wisatawan, sambungnya, akan meningkatkan perekonomian masyarakat Kutai Kartanegara. Tempat wisata seperti taman rekreasi juga punya dampak ekonomi yang sangat luas.

“Sektor wisata tumbuh pesat tentu akan ikut menopang pertumbuhan UMKM di Kutai Kartanegara,” tambahnya.

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pariwisata membantu pengelola tempat wisata seperti taman rekreasi dalam bentuk konsep dan promosi. Selain itu, upaya menopang tempat wisata dengan aksesibilitas juga terus dikembangkan.

“Kalau pendanaan biasanya dalam bentuk hibah kita berikan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang sudah terbentuk setahun, sudah menunjukkan kinerjanya,” tambah Tauhid.

Pendampingan pemerintah kepada tempat wisata juga dibantu oleh sejumlah pihak seperti Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (Putri), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), dan kelompok masyarakat lainnya yang peduli terhadap pengembangan sektor pariwisata.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya