4 Juta Penduduk Indonesia Bakal Jalani Sensus Penduduk Lanjutan 2021

Sensus Penduduk 2020 (lanjutan) yang dikemas dalam Pendataan Long Form SP2020 menjadi salah satu perhelatan besar yang menjadi prioritas BPS tahun depan

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Nov 2020, 11:00 WIB
Petugas BPS melakukan sensus penduduk secara langsung ke permukiman warga Pademangan Barat, Jakarta, Rabu (2/9/2020). BPS melakukan sensus penduduk secara tatap muka mulai 1 September untuk mencatat penduduk Indonesia yang belum mengikuti sensus penduduk secara daring. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Rombongan Komite IV DPD RI yang dipimpin Sukiryanto selaku ketua, menyambangi kantor BPS dalam rangka memperkuat hubungan kedua lembaga.

Sestama BPS, Margo Yuwono menerima rombongan dan memberikan penjelasan tentang rencana pekerjaan besar yang akan dilaksanakan BPS tahun 2021 nanti.

Sensus Penduduk 2020 (lanjutan) yang dikemas dalam Pendataan Long Form SP2020 menjadi salah satu perhelatan besar yang menjadi prioritas BPS tahun depan. Sekitar 4 juta keluarga atau 5 persen dari penduduk indonesia akan menjadi responden.

Margo menjelaskan, kegiatan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) akan dilaksanakan 2 (dua) tahap. Pertama, pendataan seluruh penduduk pada tahun 2020 (melalui SP Online dan Pendataan Penduduk September 2020).

Tahap kedua adalah survei dengan menggunakan kuesioner Long Form (LF) yang akan dilaksanakan pada September 2021. Long Form artinya pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden jauh lengkap. Tujuannya adalah: mengumpulkan data-data terkait parameter demografi (kelahiran, migrasi, dan kematian), pendidikan, disabilitas, ketenagakerjaan, perumahan, dan informasi penting lainnya.

Jumlah sampel 5 persen ini kemudian ditanggapi oleh anggota Komite IV DPD, Darmansyah. Senator asal Provinsi Bangka Belitung ini berharap ahli statistik BPS sudah mempertimbangkan dengan matang tingkat akurasi sampel yang dipakai. “Apakah sudah mewakili populasi? Apakah sudah cukup sampelnya? Apakah terkendala anggaran?” kata dia seperti dikutip, Rabu (25/11/2020).

Selain menjelaskan rencana pelaksanaan SP2020 lanjutan, Margo juga menyinggung pelaksanaan pengumpulan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang akan dilakukan oleh Kementerian Sosial. Sebagai pembina data statistik sektoral, BPS saat ini tengah menyiapkan bahan pelatihan untuk tenaga instruktur yang dibutuhkan dalam pelaksanaan DTKS.

Pada Februari-Maret 2021 akan dilakukan Pelatihan Instruktur dan petugas yang terdiri dari 15 orang Master Instruktur Utama, 80 orang Instruktur Nasional, 1.640 Instruktur Daerah, 83.390 orang Enumerator, 16.687 orang Pengawas, dan 8.732 orang Koordinator Kecamatan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pelatihan Petugas

Petugas BPS melakukan sensus penduduk secara langsung ke permukiman warga Pademangan Barat, Jakarta, Rabu (2/9/2020). Sebelumnya, sebanyak 54,1 juta penduduk terdaftar dalam sensus penduduk yang dilaksanakan secara daring sejak 15 Februari 2020 hingga 29 Mei 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Margo menegaskan, proses pelatihan petugas yang dilakukan secara berjenjang ini bertujuan agar pesan yang ingin disampaikan diserap dengan baik hingga ke level petugas lapangan.

Tahap awal dilakukan pelatihan instruktur utama yang akan menjadi tutor untuk melatih instruktur nasional. Selanjutnya instruktur nasional akan melatih instruktur daerah di seluruh Indonesia.

“Selain petugas pencacah (enumerator), BPS juga harus melatih pengawas dan koordinator kecamatan,” ujar Margo. Berbeda dengan para instruktur yang adalah organik BPS, seluruh enumerator dan pengawas adalah dari Kementerian Sosial.

Di akhir pertemuan, Margo sangat mengapresiasi Komite IV DPD RI yang bersedia menerima rencana kunjungan Koordinator Statistik Kecamatan Berprestasi (KSKP) bulan depan.

“Bisa berkunjung ke Senayan dan bertemu dengan Bapak-Bapak merupakan sebuah kebanggaan bagi KSK kami, mereka adalah garda terdepan pengumpulan data statsistik” ujar Margo.

Tak lupa Margo juga berharap DPD RI mendukung langkah-langkah strategis BPS dalam upaya menghasilkan data berkualitas menuju satu data Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya