3 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Picu Tuli Sebelah

Tuli sebelah adalah gangguan pada telinga yang dapat dipicu oleh berbagai hal terutama kebiasaan buruk sehari-hari yang dilakukan secara berulang.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 25 Nov 2020, 13:00 WIB
3 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Picu Tuli Sebelah cotton bud/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Tuli sebelah adalah gangguan pada telinga yang dapat dipicu oleh berbagai hal terutama kebiasaan buruk sehari-hari yang dilakukan secara berulang.

Menurut dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc dari Klikdokter, telinga adalah salah satu indra yang penting dan digunakan sehari-hari. Apabila rusak, orang tidak dapat mendengar suara dengan jelas. Rutinitas harian pun jadi terganggu.

“Pada beberapa orang, ada yang mengalami tuli sebelah. Apabila mengalami gangguan kesehatan ini, orang akan sulit memahami pembicaraan di lingkungan yang ramai dan sulit menentukan lokasi sumber suara,” tulis Nitish melansir Klikdokter, Rabu (25/11/2020).

Setidaknya, ada 3 kebiasaan buruk yang dapat memicu tuli sebelah yaitu membersihkan telinga menggunakan korek kuping, mendengar suara terlalu keras, dan merokok atau vaping.

Simak Vdieo Berikut Ini:


Membersihkan Telinga Pakai Korek Kuping

Penggunaan korek kuping atau alat pembersih lainnya dapat menjadi penyebab telinga terluka dan tuli sebelah.

Pada dasarnya, pembersihan telinga sebetulnya tidak perlu dilakukan karena telinga manusia dapat bersih dengan sendirinya sehingga tidak perlu dibersihkan secara manual.

Telinga boleh dibersihkan jika terdapat sumbatan yang membuat pendengaran terganggu. Membersihkan telinga pakai korek kuping dengan cara yang salah berisiko membuat gendang telinga robek, pendengaran juga bisa terganggu.

“Hindari membersihkan telinga bila tidak diperlukan. Anda bisa periksa ke dokter jika ada keluhan pada indera pendengaran.”


Terpapar Suara Keras

Penyebab selanjutnya dari tuli sebelah adalah terpapar atau mendengar suara yang sangat keras. Kondisi ini bisa terjadi ketika seseorang sedang menonton konser atau berada di dekat pengeras suara.

Pengeras suara yang ada di suatu konser mempunyai fungsi untuk menghantarkan suara ke seluruh area konser.

“Bayangkan saja bagaimana telinga Anda ketika duduk di dekat pengeras suara tersebut selama konser berlangsung. Sangat berisiko, bukan? Mendengar suara yang keras dalam waktu lama nantinya dapat menyebabkan tuli sementara atau bahkan menyebabkan tuli permanen,” kata Nitish.

Selain pengeras suara di konser, suara dari televisi, gawai permainan elektronik, atau “earphone” juga dapat menjadi penyebab tuli sebelah. Maka dari itu, menghindari suara keras dapat membantu mengurangi risiko terjadinya gangguan pada telinga khususnya tuli sebelah.


Merokok atau Vaping

Kebiasaan merokok maupun vaping berakibat buruk pada telinga. Nikotin yang terkandung pada rokok bisa menyumbat aliran darah ke telinga dan berisiko merusak sel-sel telinga.

Semakin sering  merokok, semakin besar risiko kerusakan pendengaran. Selain itu, telinga orang sekitar yang terpapar asap nikotin dari rokok juga bisa terancam.

“Bahkah ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perokok pasif berisiko lebih besar mengalami tuli dibandingkan dengan orang yang tidak terpapar.”


Pencegahan Tuli Sebelah

Untuk mencegah kondisi telinga tuli sebelah atau bahkan keduanya, Nitish menyarankan untuk cek rutin ke dokter telinga hidung tangan (THT). Tes ini sangat dianjurkan pada orang yang bekerja di lingkungan yang bising.

“Jika dalam pemeriksaan dokter mendiagnosis adanya gangguan pada telinga, Anda bisa mencegah dan mengobati sebelum bertambah parah,” pungkasnya.


Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya