Xiaomi Kapalkan 46,6 Juta Unit Smartphone pada Q3 2020

Xiaomi mengapalkan 46,6 juta smartphone pada kuartal III 2020.

oleh Andina Librianty diperbarui 25 Nov 2020, 17:00 WIB
Kantor Xiaomi di Maofanglu Road, Beijing. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi kembali mengungkapkan pencapaian perusahaan. Berdasarkan laporan finansial kuartal III (Q3) 2020, perusahaan telah mengapalkan 46,6 juta smartphone.

Dikutip dari GSM Arena, Rabu (25/11/2020), jumlah pengapalan tersebut lebih besar 45,3 persen daripada periode yang sama pada tahun ini. Berdasarkan laporan mengenai pengapalan smartphone global dari Canalys, Xiaomi saat ini merupakan merek smartphone terbesar ketiga di dunia dengan 13,5 persen pangsa pasar.

Adapun total pendapatan Xiaomi pada Q3 mencapai 72,2 miliar Renminbi, tumbuh 34,5 YoY. Laba bersih mencapai 4,1 miliar Renminbi.

Rata-rata harga jual (ASP) ponsel Xiaomi naik menjadi 1.022 Renminbi per unit. Hal ini didorong penjualan ponsel flagship Mi pada Q3 2020.

Pendapatan dari luar Tiongkok mencapai 39,8 miliar Renminbi, tumbuh 52,1 persen YoY. Pendapatan AIoT Xiaomi sebesar 18,1 miliar Renminbi, tumbuh 16,1 persen dibandingkan Q3 2019.


Xiaomi Bakal Rekrut 5 Ribu Engineer pada 2021

Suasana di lantai 1 kantor Xiaomi di Maofanglu Road, Beijing, Tiongkok. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Lebih lanjut, Xiaomi mengungkapkan rencana perekrutan lima ribu engineer teknologi pada 2021 untuk mendorong penelitian dan pengembangan berbagai inovasi.

Langkah tersebut dilakukan demi mewujudkan ambisi Xiaomi menjadi tempat idaman bagi semua engineer teknologi.


Pernyataan Xiaomi

"Kami percaya bahwa unsur manusia adalah fondasi dari setiap inovasi. Mencari bakat terbaik selalu menjadi syarat utama dalam memperkuat kompetensi kami di bidang teknologi," ujar Chairman dan CEO Xiaomi, Lei Jun, dalam pembukaan konferensi teknologi tahunan Mi Developer Conference (MIDC 2020) di Beijing, seperti dikutip dari keterangan resminya pada Minggu (8/11/2020).

"Saat ini Xiaomi sudah memiliki 10.000 tenaga ahli pada tim engineer, dan kami berencana untuk menambah 5.000 orang lagi pada 2021," kata Lei.

(Din/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya