Liputan6.com, Jakarta - Mandiri Capital Indonesia (MCI) sudah memasuki usia yang ke-5 tahun, saat ini MCI telah memegang saham di 14 startup di Indonesia, dan kedepannya berencana akan menambah 1 startup lagi yang prospeknya baik sehingga nantinya menjadi 15 startup.
Direktur Utama Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan MCI merupakan anak perusahaan dari Bank Mandiri Group yang mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan fungsi sebagai modal ventura yang berinvestasi ke banyak startup.
Advertisement
“Investasi itu dalam arti dengan penyertaan ekuitas, perbedaan kita dengan bank adalah kita tidak memberikan kredit tapi kalau kita suka dengan sebuah startup akan menjadi pemegang saham di startup dengan membeli 5 persen atau 10 persen, 15 persen, 20 persen atau lebih,” kata Eddi dalam konferensi pers, Rabu (25/11/2020).
Dalam 5 tahun sejak berdiri, 14 startup yang berhasil dipegang sahamnya oleh MCI diantaranya Yokke!, PTEN, LinkAja!, damcorp, investree, Amartha, KoinWorks, Crowde, mekari, cashlez, iSeller, privyid, halofina, dan gojek.
“Portrtofolio kita sudah inves ke 14 start up, apakah agresif? Ya lumayan, dan kedepannya akan 15 startup,” ujarnya.
Dari 14 startup itu salah satunya Gojek yang merupakan perusahaan startup terbesar di Indonesia berhasil mengakuisisi Moka startup penyedia layanan kasir digital. Hal ini membuktikan cerita sukses dari Gojek startup yang dipegang oleh MCI.
“Salah satunya Moka yang kita beli sekitar 3 tahun lalu dari masih jadi dan beberapa tahun kemudian dibeli 100 persen oleh gojek dan kita mendapatkan return dalam bentuk uang dan sebagainya dalam bentuk saham gojek,” ungkapnya.
Adapun Eddi menjelaskan tugas utama dari MCI itu tidak hanya berinvestasi di suatu startup, melainkan mencari, menyeleksi, dan berinvestasi pada startup yang memang berprospek bagus untuk kedepannya bagi Mandiri Group.
“Dari perusahaan startup itu, tugas kita adalah mencari, menyeleksi, dan berinvestasi di startup dengan tentunya kita adalah anak perusahaan Mandiri Group, kita membawa inovasi melakukan inisiatif-inisiatif dan kolaborasi antara startup tersebut dengan mandiri Group,” pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Startup iSeller Terima Suntikan Dana dari Mandiri Capital dan Openspace Ventures
Sebagai upaya untuk mendukung ekosisten finansial digital yang lebih maju dan berkembang, Mandiri Capital Indonesia (MCI) dan Openspace Ventures menyuntikkan pendanaan ke startup Point of Sale (POS) berbasis omni channel pertama di Indonesia, iSeller. Pendanaan yang dipimpin MCI tersebut merupakan perpanjangan putaran pendanaan Seri A+ atau strategic round.
CEO Mandiri Capital Indonesia (MCI) Eddi Danusaputro menjelaskan, melalui investasi ini, Bank Mandiri sebagai perusahaan induk MCI, akan memperkuat kerja sama strategis dengan iSeller terutama dalam mengintegrasikan produk dan layanan untuk memberikan manfaat, keuntungan dan nilai tambah kepada 200 ribu merchant Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami sangat senang bisa bergabung dengan iSeller di pendanaan kali ini, tentunya kami melihat value proposition dari iSeller yang dapat bersinergi dengan visi, strategi dan inisiasi financial digital dari Mandiri kedepannya”, ujar Eddi Danusaputro.
Sementara itu, Founder Open space Ventures Shane Chesson mengatakan, platform penjualan berbasis omni channel di Indonesia memiliki peluang pertumbuhan yang pesat.
“COVID-19 telah mempercepat adopsi pembayaran digital secara signifikan dan pentingnya integrasi online ke banyak mitra. Openspace telah berinvestasi di SaaS sejak 2015, termasuk di Trade gecko yang baru diakuisisi Intuit. Kami berharap dapat memberikan dukungan untuk ekspansi iSeller kedepannya," ujar Shane.
CEO dan founder iSeller Jimmy Petrus mengatakan, pendanaan tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis secara domestik dan akselerasi akuisisi merchant. Selain itu, suntikan dana juga akan digunakan untuk melakukan pengembangan dan inovasi produk yang nantinya akan menggabungkan finansial inklusif dan teknologi digital.
Advertisement