Liputan6.com, Jakarta- Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengisyaratkan konser Natal 2020 dapat digelar meskipun di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.
Namun, buka itu saja yang jadi sorotan. Apa yang ia ucapkan jadi perbincangan. Pasalnya, ia merespons pertanyaan itu dengan menggunakan frasa bahasa Arab 'Insyaallah'.
Hal itu diungkapkan Matt Hancock dalam wawancara dengan radio Inggris LBC, tanpa memberikan detil lebih lanjut tentang rencana pemerintah untuk periode Natal, seperti dikutip dari laman middleeastmonitor, Rabu (25/11/2020).
Baca Juga
Advertisement
Ditanya pembawa acara LBC Nick Ferrari, apakah orang-orang dapat mengadakan konser Natal di bawah pedoman baru yang akan mulai berlaku pada 2 Desember, Hancock berhenti sebentar sebelum menjawab 'Insyaallah'.
Diminta untuk memberikan rincian lebih lanjut, Hancock tetap menjawab, "Saya akan membiarkan Perdana Menteri menjelaskan kepada Parlemen terlebih dahulu."
Video Menkes Inggris Sebut Insyaallah
Komentar Warganet
Pengguna media sosial atau warganet dengan cepat mengomentari penggunaan kalimat Hancock, dengan banyak yang bingung dengan pernyataan sang menteri.
"Adakah yang bisa memberi tahu saya mengapa Matt Hancock menjawab 'Insyaallah' ketika ditanya apakah akan ada konser Carol di Xmas ????? Saya sangat bingung," tulis seorang pengguna.
Namun, yang lain menyuarakan keprihatinan atas komentar tersebut, mengklaim Hancock telah melakukan pelanggaran budaya.
"Tidak yakin tentang komentar ini. Tapi yakin itu bukan komentar yang pintar! #Culturalappropriation," kata netizen Inggris.
Yang lain mempertanyakan bagaimana Hancock bermaksud agar frasa itu muncul, menunjukkan bahwa istilah itu dapat digunakan secara sarkastik.
Advertisement