Jokowi: APBN 2021 Difokuskan Penanganan Covid-19, Utamanya Vaksin

Jokowi mengatakan, APBN 2021 akan difokuskan kepada penanganan Covid-19

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Nov 2020, 18:48 WIB
Presiden Jokowi meminta jajarannya bekerja lebih keras dalam penanganan pandemi, utamanya menyeimbangkan gas dan rem antara penanganan saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021 akan difokuskan kepada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Dalam penanganan Covid-19 ini, program vaksinasi jadi utama dan ditargetkan dapat dilakukan pada awal 2021.

"APBN tahun 2021 akan fokus kepada 4 hal. Pertama, penanganan kesehatan. Ini masih dalam hal penanganan Covid, utamanya nanti akan fokus kepada vaksinasi," kata Jokowi dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Istana Negara Jakarta, Rabu (25/11/2020).

"Oleh sebab itu, anggaran yang berkaitan dengan penguatan sarana prasrana kesehatan, laboratorium, penelitian dan pengembangan sangat diperlukan," lanjut dia.

Dia juga menuturkan, APBN 2021 akan fokus untuk program perlindungan sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19, terutama bagi kelompok yang kurang mampu dan rentan. Lalu, untuk program pemulihan ekonomi terutama dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan dunia usaha.

"Ini penting sekali. Keempat, untuk membangun fondasi yang lebih kuat kita akan melakukan reformasi struktural baik di bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial dan lain-lain," jelas Jokowi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Alokasikan Anggaran

Dalam APBN 2021, pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp 2.750 triliun. Jokowi menyebut alokasi ini tumbuh 0,4 persen dibandingkan anggaran belanja pada 2020.

Adapun alokasi belanja negara ini terdiri dari, belanja untuk kementerian/lembaga sebesar Rp 1.032 triliun serta transfer daerah dan dana desa sebesar Rp 795,5 triliun. Jokowi menekankan bahwa alokasi belanja tersebut digunakan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan prioritas pembangunan di berbagai bidang.

Dia meminta, jajaran menteri, lembaga negara, dan pemerintah daerah untuk segera membelanjakan anggaran tersebut. Pasalnya, belanja pemerintah menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia yang kini masih melesu akibat pandemi Covid-19.

"Lakukan lelang sedini mungkin, di bulan Desember ini agar bisa menggerakan ekonomi di Kuartal 1 2021. Artinya, di bulan Januari itu sudah ada pergerakan karena lelangnya sudah dilakukan setelah DIPA ini nanti diserahkan," tutur Jokowi

Selain itu, dia meningingatkan menterinya untuk bekerja lebih keras di masa pandemi Covid-19. Jokowi tak ingin para menteri masih bekerja dengan cara-cara yang biasa di situasi krisis.

"Kecepatan, ketepatan, akurasi, harus tetap menjadi karakter dalam kebijakan-kebijakan kita. Baik di bidang kesehatan maupun di bidang ekonomi, ini harus juga segera pulih kembali," ucap Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya