Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat pelaku usaha memutar otak agar tetap bertahan. Salah satunya pengusaha kafe dan resto di Jawa Timur.
Sejumlah langkah dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Kafe dan Resto Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur agar anggotanya tetap bertahan selama pandemi COVID-19.
Ketua Apkrindo Jawa Timur, Tjahjono Haryono mengakui, ada penurunan bisnis sekitar 70-80 persen sejak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Surabaya Raya. PSBB Surabaya Raya di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo pertama kali dilakukan pada 28 April 2020.
Baca Juga
Advertisement
"PSBB Surabaya Raya dilakukan, turun 70 persen-80 persen," ujar dia, saat online talkshow bertema strategi promosi bisnis kuliner di masa pandemi COVID-19, Rabu, (25/11/2020).
Untuk menghadapi pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap omzet bisnis kafe dan restoran, Tjahjono menuturkan, pihaknya membuat webinar kepada pelaku usaha untuk memberikan motivasi dan semangat.
Selain itu, Apkrindo Jawa Timur juga menggandeng platform, financial technology, hingga perbankan. "Kami andalkan delivery, kerja sama setiap platform gojek dan grab. Kerja sama fintech OVO, Dana, yang sekarang ramai Shopee. Kerja sama setiap platform. Itu stakeholder kami rangkul," kata dia.
Tjahjono menuturkan, pihaknya merangkul setiap stakeholder atau pemangku kepentingan tersebut untuk memberikan akses kepada setiap anggota sehinggsa bisa bernegosiasi.
Ia menambahkan, Apkrindo Jawa Timur juga menggandeng perbankan. Hal ini agar menjembatani antara perbankan dengan anggota Apkrindo Jawa Timur yang belum dapat akses perbankan.
"Beberapa bulan terakhir kerja sama dengan perbankan. Anggota kami belum mengenal perbankan, kerja sama. Bank pemerintah diberikan fasilitas PEN (program pemulihan ekonomi nasional). Artinya berikan fasilitas dalam kesulitan berkaitan dengan COVID-19. Berikan akses kepada teman-teman," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kiat Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19
Ia menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan para anggota untuk menerapkan protokol kesehatan di restoran dan kafe. Apkrindo Jawa Timur juga dapat masukan dan teguran dari Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya jika lalai menerapkan protokol kesehatan.
Tjahjono menuturkan, pihaknya mendorong anggota untuk sosialisasi protokol kesehatan di media sosial sehingga memberikan kepercayaan kepada masyarakat.
"Kami sampaikan terapkan protokol kesehatan secara baik. Nanti tujuan kami berharap di luar Surabaya tidak hanya Jawa Timur tetapi juga Jawa Tengah datang ke Surabaya tidak takut. Setiap IG Story kami imbau jangan hanya soal makanan saja tetapi juga prosedur protokol kesehatan di viralkan," ujar dia.
Tjahjono juga melihat ada potensi kenaikan pada akhir tahun ini. "Meski pelan, sudah kelihatan kepercayaan masyarakat Surabaya,” ujar dia.
Di tengah pandemi COVID-19, Tjahjono juga mendorong pelaku usaha terutama pelaku usaha restoran dan kafe untuk tetap bertahan. Ia membagi sejumlah kiat untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19 itu. Pertama, jangan putus asa. Kedua, inovasi. Ketiga adaptasi.
"Kita harus mampu beradaptasi dengan kondisi ini. Ingin tetap eksis dan ada di industri kita masing-masing, kita mampu beradaptasi," ujar dia.
Ketiga, kolaborasi. “Kolaborasi dengan perbankan, sesama pemain,” ujar dia.
Advertisement