Dampak Pandemi Corona Covid-19, Pendapatan Blue Bird Anjlok 70 Persen

Blue Bird melakukan Investasi jangka panjang dengan cara menggandeng perusahaan digital untuk mencari pelanggan, antara lain Traveloka, Gojek dan lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2020, 19:10 WIB
Sejumlah taksi mobil listrik parkir terlihat di pool Blue Bird, Jakarta, Selasa (23/4). Jumlah taksi mobil listrik Blue Bird akan terus meningkat hingga menjadi 200 unit pada 2020, dan mencapai 2 ribu unit pada 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Blue Bird Tbk (BIRD) Noni Purnomo, kinerja perusahaan anjlok dalam karena terdampak pandemi corona COvid-19. Bisnis transportasi terutama taksi mengalami penurunan tajam akibat berbagai kebijakan yang dijalankan untuk menahan penyebaran virus Corona Covid-19.

"Bisnis kita April turun 70 persen," kata Noni dalam diskusi Woman Virtual Live Event bertajuk: Save, Spen or Inves?, Jakarta, Rabu (25/11/2020).

Pendapatan yang turun drastis tersebut pun harus diatur untuk memenuhi biaya operasional perusahaan. Setidaknya perusahaan berlogo gambar burung biru tersebut memiliki 200 ribu pengemudi. "Tanggung jawab saya ada 200 ribu keluarga. Bukan diri sendiri tapi semua kena di saat pendapatan terbatas," kata Noni.

Dalam keterbatasan pendapatan tersebut, dia harus mengatur agar bisnis Blue Bird tak gulung tikar. Maka kesehatan menjadi pilihan investasi Blue Bird yang utama. Noni ingin memastikan para pengemudi taksi birunya terjamin secara kesehatan. Tak lupa bantuan kepada keluarga pengemudi diberikan.

"Investasi kita fokus menjaga kesehatan dan menjaga pengemudi dan keluarga bisa bertahan hidup, ini tantangan," ungkap Noni.

Blue Bird juga kata Noni melakukan investasi jangka panjang. Investasi ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan perusahaan digital untuk mencari pelanggan, antara lain Traveloka, Gojek dan lainnya.

Pihaknya juga melakukan investasi untuk multi payment di aplikasi My Blue Bird. Blue Bird juga menambahkan layanan jasa seperti mengirimkan barang, makanan, kue dan sebagainya tanpa perlu ada penumpang di dalam kendaraan.

"Kita berusaha mencari mana yang bisa kita lakukan agar bisa bangkit sekarang dan untuk masa depan," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:


Perkuat Bisnis, Blue Bird Tambah Armada Bus Premium

Pengemudi mobil Blue Bird BYD e6 A/T tengah mengisi daya listrik di pool Blue Bird, Jakarta, Selasa (23/4). Terdapat dua jenis mobil listrik yang digunakan Blue Bird yakni BYD e6 A/T untuk taksi reguler atau Blue Bird dan Tesla Model X 75D A/T untuk taksi eksekutif atau Silverbird. (Liputan6.com/Ang

Sebelumnya, bus layanan pariwisata PT Blue Bird Tbk, Bigbird, secara resmi memperkenalkan armada terbarunya yaitu Bigbird Premium unit Alpha dan unit Bravo. Hal ini sebagai bagian dari langkah perusahaan memperkuat bisnis perusahaan di bidang transportasi pariwisata.

Kedatangan dua unit terbaru ini menjadikan Bigbird secara total telah mengoperasikan sebanyak sepuluh unit di layanan Bigbird Premium, tepatnya dua unit Bigbird Alpha Premium dan delapan unit Bigbird Bravo Premium.

"Kedatangan armada terbaru ini menjadi bagian dari diversifikasi usaha yang terus dikembangkan oleh Bigbird, dimana layanan Bigbird Premium menjadi pilihan dari layanan transportasi yang tidak hanya menghadirkan keamanan dan kenyamanan, namun juga mampu menawarkan nuansa premium dan mewah sehingga para konsumen akan mendapatkan pengalaman yang benar-benar berbeda pada saat perjalanan wisata bersama keluarga maupun keperluan bisnis,” kata Direktur PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Armada Bigbird Premium didesain dan dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas layanan personal yang menawarkan nuansa mewah dan premium mulai dari business class seats dengan fitur pijat, ruang karaoke, onboard kitchen, mini refrigerator, ruang pribadi untuk meeting, Wi-Fi, minibar, LCD TV, hingga rest room.

“Semua fasilitas pendukung ini kami hadirkan sebagai penunjang bagi faktor kenyamanan penumpang," tambah Sigit.

“Dengan citra positif dari Bigbird sebagai jasa layanan transportasi yang selama puluhan tahun memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman dan terpercaya bagimasyarakat Indonesia, kami yakin beragam keunggulan yang ditawarkan oleh Bigbird Premium ini akan mampu memberikan sentuhan layanan personal dalam mendapatkan respon positif dari masyarakat luas,” tutup Sigit.

Saat ini secara keseluruhan Bigbird telah melayani delapan kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Padang, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali. Sejak pertama kali didirikan dari tahun 1979, Bigbird telah melayani lebih dari 20 ribu penumpang dari seluruh kota di Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya