Liputan6.com, Jakarta - Twitter kembali mengeluarkan kebijakan untuk menekan penyebaran hoaks. Twitter akan memberi peringatan kepada pengguna yang meneruskan atau menyukai konten berisi informasi menyesatkan.
Advertisement
Kebijakan ini rencananya akan berlaku bagi pengguna web dan iOS secara global mulai pekan ini. Sedangkan pada sistem Android akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang.
Dilansir dari theverge.com, Twitter berharap dengan peringatan tersebut dapat mengurangi penyebaran informasi menyesatkan termasuk hoaks sebesar 29 persen.
Twitter sebelumnya juga membatasi retweet menjelang Pemilu Amerika Serikat, pada awal November 2020 lalu.
Ketika pengguna mencoba untuk membagikan Retweet, Twitter akan membuat kutipan tweet alih-alih langsung Retweet.
Dengan fungsi ini, pengguna tak perlu menulis apa pun dan masih bisa mengunggah cuitan standar dengan menekan tombol Retweet.