Cara Jokowi Pulihkan Ekonomi Pasca-Pandemi COVID-19: Lindungi Warga Miskin dan Dorong UMKM

Dalam World Economic Forum (WEF) 2020, Presiden Jokowi memaparkan caranya dalam memulihkan ekonomi Indonesia pasca pandemi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Nov 2020, 22:10 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri acara World Economic Forum (WEF) 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020. (Dok: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menekankan pentingnya upaya pemulihan kesehatan dan ekonomi pasca-pandemi Virus Corona COVID-19 secara seimbang dalam World Economic Forum (WEF) 2020. 

Jokowi menilai bahwa pandemi ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan lompatan kemajuan.

Sementara itu, melihat dari upaya yang telah dilakukan dari sisi kesehatan, presiden menyampaikan bahwa kasus aktif di Indonesia sudah di bawah rata-rata dunia.

Ditambah lagi, angka kesembuhan Indonesia sudah berada di atas rata-rata angka dunia dan upaya untuk menekan angka kematian akibat Virus Corona COVID-19 terus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. 

"Presiden juga menyampaikan persiapan yang terus dilakukan untuk vaksinasi presiden menjelaskan mengenai pendekatan vaksin, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," papar Menlu Retno Marsudi ketika menyampaikan pernyataan presiden melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (25/11/2020).

Secara khusus di sisi ekonomi, Jokowi menyampaikan caranya dalam meminimalisasi resiko sosial adalah dengan melaksanakan perlindungan sosial bagi kelompok miskin dan rentan, serta melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional dengan memberikan dukungan bagi UMKM dan dunia usaha.

"Jadi menurut presiden, krisis ini digunakan Indonesia untuk berbenah, bukan saja menekan tombol reset tetapi melakukan lompatan ke depan," tambah Menlu Retno.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Presiden Jokowi saat menghadiri acara World Economic Forum (WEF) 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020. (Dok: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi juga menjelaskan mengenai pembangunan yang lebih inklusif, berkelanjutan dan resilien.

"Presiden menjelaskan mengenai Omnibus Law yang ditujukan untuk reformasi regulasi dan birokrasi serta memberikan kepastian hukum," sambung Menlu Retno.

Menlu Retno turut menyampaikan bahwa presiden di dalam presentasinya, juga banyak berbicara mengenai ekonomi berkelanjutan dan memberikan beberapa contoh misalnya kebijakan mengenai pemberlakuan B30 di D100 penggunaan energi tenaga surya dan lain-lain.

Sektor privat internasional pun menyambut baik reformasi regulasi dan birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Mereka juga memberikan dukungan terhadap komitmen Indonesia untuk terus menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dengan sustainability dan terdapat ketertarikan investasi di bidang digital, antara lain mengenai pentingnya penekanan ekonomi yang inklusif di bidang digital melalui pemberdayaan UMKM.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya