Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur membuka bursa kerja sebagai upaya menekan pengangguran yang ada di wilayah setempat akibat pandemi COVID-19 dengan menggandeng belasan perusahaan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati mengatakan, bursa kerja diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran dan menyerap ratusan tenaga kerja baru di masa pandemi COVID-19.
"Bursa kerja dibuka mulai tanggal 25-26 November 2020 di Balai Latihan Kerja Tulangan Sidoarjo," ucapnya di sela pembukaan, Rabu, 25 November 2020.
Ia menjelaskan pada pelaksanaan bursa kerja kali ini terdapat sekitar 500 lowongan pekerjaan dari 17 perusahaan besar yang tergabung dalam bursa kerja terbuka, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
"Baru sehari dibuka ada seribu pelamar yang masuk. Mayoritas lulusan baru, mendaftarnya pun melalui dalam jaringan untuk menghindari penumpukan pelamar," kata Fenny.
Ia menjelaskan dengan terbukanya lowongan kerja tersebut akan menampung ratusan lulusan SMK dan SMA di Sidoarjo.
"Bursa kerja terbuka di tengah pandemi COVID-19 adalah sebuah terobosan. Meski awalnya ragu-ragu karena dikhawatirkan penumpukan pelamar kerja. Pelamar diwajibkan menerapkan protokol kesehatan dengan mematuhi tiga M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan desa dan kecamatan diberikan bantuan dana untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan padat karya, sebagai salah satu solusi menggerakkan perekonomian dengan mempekerjakan tenaga dari warga sekitar.
"Kami ingin Sidoarjo itu menjaga Taman, dengan melibatkan warga. Menjaga kebersihan bisa dilakukan lewat program padat karya," kata Cak Hud sapaan Hudiyono Pj Bupati Sidoarjo.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Bantu Korban PHK
Pada masa pandemi ini, Hudiyono mengingatkan jangan sampai terjebak pada situasi dan kondisi pertumbuhan ekonomi Sidoarjo 5,85 persen, sudah tinggi di atas rata-rata Jatim dan Nasional.
Namun, tuntutan untuk inovatif dan kreatif menjadi sangat dibutuhkan pada masa pandemi.
"Lebih dari 600 perusahaan besar ada di Sidoarjo, pekerjanya pun banyak dari luar Sidoarjo maka sangat berpengaruh pada jumlah angka pengangguran. Jadi yang paling besar jumlah PHK berasal dari luar Sidoarjo. Dan di Sidoarjo tidak semuanya terkena dampak COVID-19, seperti perusahaan sepeda malah jumlah menambah jumlah produksi dan pegawai", ujarnya.
Sementara Pemkab Sidoarjo sudah menyiapkan program jaring pengaman sosial yang membantu korban PHK melalui dinas sosial kabupaten Sidoarjo korban PHK akan mendapatkan bantuan sosial.
"Ciri-ciri dari masyarakat middle income yaitu pendapatan per kapita Rp94 juta ke atas yaitu suka rekreasi dan bisa beli mobil tapi tidak menyiapkan lahan parkir," ujar dia.
Adanya revolusi 4.0 banyak industri-industri yang masih mempertahankan pola lama banyak yang tumbang. Ada lima jenis pekerjaan yang berubah bentuk dan tumbuh baru. Saat ini, hampir 70 persen pekerja milenial atau milenial job center.
"BLK bisa menyiapkan jenis keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini untuk menyiapkan pekerja golongan milenial, seperti ketrampilan youtuber dan konten kreatif," ujarnya.
Advertisement