Henti Jantung, Penyebab Diego Maradona Meninggal Dunia

Diego Maradona mengalami henti jantung pada Rabu (25/11) pagi waktu setempat saat berada di rumahnya, Tigre, Argentina.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 26 Nov 2020, 11:00 WIB
Mantan bintang sepak bola, Diego Maradona menyapa penonton saat menyaksikan laga antara Argentina dan Kroasia dalam penyisihan Grup D Piala Dunia 2018 di Nizhny Novgorod Stadium, Nizhny Novgorod, Rusia, Kamis (21/6). (AP Photo/Ricardo Mazalan)

Liputan6.com, Jakarta Pesepakbola legendaris Argentina Diego Maradona meninggal dunia. Media lokal menulis, Maradona mengalami henti jantung dan dinyatakan meninggal pada Rabu (25/11/2020) pagi waktu setempat.

Media Argentina Clarin dan Ole mengklaim, Maradona mengalami henti jantung saat berada di rumahnya di Tigre. Hal itu dikonfirmasi keluarga Maradona.

Dua minggu lalu, Diego Maradona baru saja menjalani operasi karena ada penyumbatan darah di otak. Kondisi itu disebut hematoma subdural dan membahayakan dirinya, namun operasi dikabarkan berjalan lancar. Demi memantau kondisi Maradona pascaoperasi, ada staf medis yang turut mengiringi kepulangannya ke rumah.

Maradona dikabarkan sering mengalami masalah kesehatan sejak pensiun pada 1997. Ia pernah dirawat di rumah sakit pada Januari 2019 karena pendarahan internal di perut.

Pada 2004 pun Maradona dilarikan ke rumah sakit karena masalah jantung dan pernapasan parah terkait kecanduan narkoba.

Selain itu, Maradona juga pernah menjalani operasi bypass lambung untuk mengontrol berat badan dan perawatan untuk penyalahgunaan alkohol.

 

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Mengenal Henti Jantung

Mengutip laman Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), henti jantung adalah hilangnya fungsi jantung untuk memompa darah yang terjadi secara mendadak. Kondisi ini menyebabkan kurangnya oksigen untuk disalurkan ke seluruh tubuh, terutama otak dan jantung itu sendiri.

Bila otak mengalami kurang pasokan oksigen, maka sel-sel otak akan mati dan menyebabkan hilangnya kesadaran serta fungsi otak lainnya. Sementara pada jantung, sel-sel jantung akan kekurangan oksigen dan akan mati. Sel-sel yang telah mati tidak bisa dihidupkan kembali. Karenanya, jika tidak cepat ditangani, kondisi ini bisa berujung kematian.

Kejadian henti jantung bisa disebabkan beberapa hal seperti gangguan irama jantung, penyakit jantung koroner, serta kondisi abnormal lain pada jantung. Selain itu, gangguan metabolik/elektrolit, penggunaan obat-obatan, keracunan obat, trauma atau kecelaakan juga bisa menjadi penyebab lain henti jantung.

 

 

 


Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya