Liputan6.com, Riyadh- Insiden ledakan melanda kapal tanker Agrari yang dioperasikan Yunani, saat berada di pelabuhan Shuqaiq, Laut Merah, Arab Saudi pada 25 November 2020.
Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (26/11/2020) pasukan koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi menuduh kelompok pada pemberontak Houthi atas ledakan di kapal tanker Yunani tersebut.
Advertisement
Perusahaan pemilik kapal berbendera Malta itu, TMS Tankers, mengatakan bahwa Agrari "diserang oleh sumber yang tidak diketahui" saat sedang bersiap untuk meninggalkan pelabuhan Shuqaiq di Arab Saudi.
Meski demikian, tidak ada korban yang dilaporkan dalam serangan itu.
"Agrari diserang sekitar satu meter di atas permukaan air dan mengalami kerusakan," terang TMS Tankers, yang berbasis di Yunani.
"Dipastikan kru kapal aman dan tidak ada korban luka. Tidak ada polusi yang dilaporkan," kata TMS Tankers.
Pernyataan TMS Tankers juga menambahkan bahwa otoritas Arab Saudi, termasuk petugas penjaga pantai, telah melakukan penyelidikan dengan naik ke kapal tersebut.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kapal Mengangkut 25 Kru
Menurut seorang pejabat di Kementerian Perdagangan Kelautan Yunani, terdapat 25 kru di kapal tersebut, termasuk tujuh warga Yunani.
"Ledakan itu terjadi sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, tetapi penyebabnya belum dapat diidentifikasi," terang seorang pejabat kementerian itu.
Selain itu, kapal tanker tersebut diketahui tidak sedang membawa muatan saat ledakan terjadi.
Koalisi militer pimpinan Arab Saudi kemudian mengkonfirmasi adanya sebuah kapal komersial yang mengalami kerusakan ringan di Laut Merah pada 25 November.
Tapi tanpa menyebut nama kapal itu, dikatakan bahwa insiden terjadi saat sebuah kapal sarat bahan peledak yang diluncurkan pemberontak Houthi Yaman dicegat dan dihancurkan. Kapal tersebut kemudian rusak akibat terkena serpihan peluru.
"Tindakan permusuhan dari milisi Houthi mengancam jalur pelayaran dan perdagangan global," sebut pasukan koalisi itu, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Advertisement