Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan dari Virginia, Amerika Serikat, mengubah hidupnya setelah menjalani operasi bypass lambung dan menemukan motivasi baru. Lewat operasi tersebut, perempuan bernama Taylor Ragano ini berhasil memertahankan berat badan hingga saat ini.
Perempuan asal Arlington, Virginia ini bahkan mengejar pendidikan tinggi dan berkarier dalam dunia modeling. Awalnya, berat badan Taylor terberatnya 90 kg, tetapi sekarang berkurang 42 kg.
Ia memang mencoba untuk diet hingga 50 kali, tapi kemudian berat badannya naik kembali. Hal itu yang kemudian membuatnya menempuh prosedur bariatrik.
Baca Juga
Advertisement
"Saya mengalami masalah kesehatan. Saya menderita pra-diabetes dan menderita hipotiroidisme. Saya juga mengalami nyeri otot saat berdiri. Saya harus mendapatkan suntikan kortison karena sangat parah," kata Taylor, seperti dilansir dari laman Fox News, Kamis, 26 November 2020.
Taylor juga merasa tak nyaman dengan berat badannya dan berjuang dengan kepercayaan diri setelah ditempatkan di kelas pendidikan khusus hingga sekolah menengah. Kondisi itu juga yang membuatnya nyaris putus sekolah.
Namun, semuanya berbalik setelah ia menjalani operasi dan membuang berat badan ekstra yang membuatnya mudah lelah. Saat ini, ia memiliki lebih banyak energi dan sedang mengejar gelar master dalam administrasi publik di Virginia Tech dan mengembangkan karier modeling sambil memertahankan nilai kuliahnya.
Setelah meraih gelarnya, Ragano berencana masuk sekolah hukum untuk menjadi advokat bagi para penyandang disabilitas. Saat ini, magang di Dewan Perwakilan Rakyat AS telah menginspirasinya untuk mengarahkan pandangannya ke Capitol Hill sebagai anggota kongres masa depan yang mengeluarkan undang-undang untuk membantu orang-orang dengan kebutuhan khusus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hindari Makanan Manis dan Olahraga
Ia tidak menyerah pada karier modelingnya. Ia secara aktif membangun portofolionya dan ingin menjadi "model fesyen kelas atas pertama yang menjalani operasi penurunan berat badan", sehingga dia dapat menginspirasi orang lain untuk menjadi sehat.
"Kunci sukses saya dalam menjaga berat badan, saya berhenti makan sebelum saya merasa kenyang. Ketika Anda benar-benar kenyang (setelah operasi), Anda mendapatkan perasaan tidak enak yang membuat Anda mual," cerita Ragano.
"Saya belum meregangkan perut saya. Jadi, saya masih makan sangat sedikit. Ini semua tentang mengontrol porsi makan. Saya mungkin makan di mana saja dari 800 hingga 1.000 kalori sehari," imbuhnya.
Berat badannya berfluktuasi antara lima dan 10 pon, tapi terkadang ia mempraktikkan diet keto dan menghindari makanan manis agar berat badannya tetap stabil. Berolahraga tiga kali seminggu juga membantu, entah itu melalui renang, latihan kekuatan, lari atau aktivitas lain yang membuatnya tetap aktif.
Advertisement