Liputan6.com, Jakarta Bio Farma mengatakan bahwa potensi kerja sama dengan produsen vaksin COVID-19 selain Sinovac masih terus dikaji.
Hal ini disampaikan Rahman Roestan, Direktur Operasi Bio Farma, dalam tanggapannya terkait potensi kerja sama antara Indonesia dengan produsen vaksin COVID-19 seperti AstraZeneca dan Pfizer.
Advertisement
Rahman mengatakan bahwa saat ini, untuk memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 bagi masyarakat Indonesia tidak bisa dipenuhi dari satu sumber.
"Yang kita utamakan kan adalah kemandirian, itu sudah kita rencanakan bersama Konsorsium Nasional, tetapi itu butuh waktu," kata Rahman dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis (26/11/2020).
"Tetapi untuk kecepatan, kita perlu mencari partner global yang sudah siap dengan uji klinis fase tiga dan beberapa parameter lainnya, misalkan suhu, untuk logistik, dan distribusinya," ia menambahkan.
Rahman menyebutkan, untuk vaksin COVID-19 dari AstraZeneca atau Pfizer, mereka masih mengkaji kemungkinan kerja sama dengan pihak-pihak tersebut.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Kajian Terkait Distribusi
Rahman mengungkapkan bahwa penting untuk melakukan kajian terkait potensi kerja sama vaksin COVID-19. Salah satunya di bidang pendistribusian.
"Bukan hanya masalah kecepatan, kecukupan, tetapi juga kepraktisan di lapangan dan bisa tidaknya nanti secara teknis didistribusikan ke berbagai provinsi," ujarnya.
Ia menyebutkan, mengingat geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan tropis, tentu harus ada penyesuaian yang dikaji terkait distribusi vaksin COVID-19 ke berbagai wilayah.
"Semua potensi dengan partner global, tentu harus kita review secara komprehensif," imbuh Rahman.
Advertisement