Liputan6.com, Jakarta - Kurator dari Kebun Raya Leipzig University, [Jerman](https://www.liputan6.com/tag/jerman ""), Martin Freiberg beserta rekannya telah menyusun katalog daftar nama ilmiah terbesar dan terlengkap dari semua spesies tumbuhan yang dikenal di dunia.
Katalog bernama Leipzig Catalogue of Vascular Plants (LCVP) itu memperbarui dan memperluas pengetahuan yang ada tentang penamaan spesies tumbuhan.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, katalog ini boleh jadi akan menggantikan The Plant List (TPL), sebuah katalog yang dibuat oleh Royal Botanic Gardens, Kew di London yang hingga saat ini telah menjadi sumber referensi terpenting bagi para peneliti tumbuhan.
"Dalam pekerjaan sehari-hari saya di Kebun Raya, saya sering menemukan nama spesies yang tidak jelas, di mana daftar referensi yang ada memiliki celah," kata Freiberg dikutip dari keterangan tertulis.
Oleh karena itu, dia merasa terdorong untuk menangani hambatan ini sebaik mungkin. LCVP memuat 1.315.562 nama ilmiah terbesar di dunia yang menggambarkan tumbuhan berpembuluh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tahapan
Freiberg mengumpulkan informasi dari basis data relevan terbuka, melakukan penyelarasan, dan menetapkan standardisasi nama-nama ilmiah tumbuhan yang terdaftar sesuai dengan kriteria terbaik.
Berdasarkan 4.500 penelitian lain, dia pun menyelidiki perbedaan lebih lanjut seperti ejaan dan sinonim yang berbeda. Dia juga menambahkan ribuan spesies baru ke daftar yang ada, termasuk spesies yang diidentifikasi dalam beberapa tahun terakhir, terutama berkat kemajuan pesat dalam teknik analisis genetika molekuler.
Saat ini LCVP terdiri dari 351.180 spesies tumbuhan berpembuluh dan 6.160 hibrida alami di 13.460 genus, 564 famili, dan 84 ordo. Katalog ini juga mencantumkan semua sinonim dan memberikan rincian taksonomi lebih lanjut.
Dengan demikian, katalog tersebut berisi lebih dari 70.000 spesies dan subspesies lebih banyak daripada The Plant List, yang belum diperbarui sejak 2013.
"Katalog ini akan sangat membantu dalam memastikan bahwa para peneliti di seluruh dunia mengacu pada spesies yang sama saat mereka menyebutkan suatu nama," kata Freiberg.
Awalnya, dia bermaksud kumpulan datanya untuk penggunaan internal di Leipzig. Namun kemudian banyak rekan dari kebun raya lainnya di Jerman mendorong dia supaya katalog itu tersedia untuk semua orang.
Advertisement